GRAHAMEDIA.ID - Bulan puasa juga merupakan sarana Pendidikan karakter, bukan hanya sekedar ibadah ritual semata.
Hal itulah yang disampaikan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI Abdul Mu’ti dalam ceramah salat tarawih di Masjid Istiqlal, Jakarta.
Bahwa tujuan puasa adalah untuk membentuk manusia bertakwa. Bahwa ketakwaan mencakup ibadah kepada Allah serta perilaku sosial yang mencerminkan kejujuran, kepedulian, dan kesederhanaan.
Menurutnya, puasa membentuk pribadi yang bertakwa, disiplin, dan berakhlakul karimah, sesuai dengan cita-cita membangun Generasi Emas Indonesia 2045.
Baca Juga: Tunjangan Profesi Guru Segera Cair, Apa Saja Yang Harus Dilakukan
Pendidikan dalam Islam tidak hanya mencetak manusia yang unggul secara intelektual, tetapi juga memiliki moralitas yang tinggi.
Juga menumbuhkan sikap empati terhadap sesame, yang menjadi modal utama dalam membangun bangsa berintegritas.
Puasa juga dianggap sebagai latihan mental yang membentuk karakter kuat dan tahan terhadap godaan negatif.
Ia menekankan bahwa seseorang yang mampu mengendalikan diri saat berpuasa akan lebih siap menghadapi berbagai tantangan kehidupan.
Abdul Mu’ti menyoroti pentingnya menjaga kebersihan jiwa sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an Surah Asy-Syams.
Ia menegaskan bahwa manusia memiliki potensi baik dan buruk, dan ibadah puasa menjadi cara untuk menyucikan jiwa agar tetap berada dalam kemuliaan.
Baca Juga: Penerimaan Murid Baru Apa Saja Yang Perlu Diketahui dan Siapkan?
Selain itu, ia mengutip penelitian tentang pengaruh lingkungan terhadap perkembangan manusia.