Seperti membebaskan retribusi satu atau dua tahun bagi pabrik atau investasi yang berdiri, hal itu tentu akan menjadi insentive yang menguntungkan bagi investor.
“Membuat yang pro investasi, dilakukan dengan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat Teruma di wilayah yang akan menjadi target tempat investasi, stakeholder lainnya juga,” terangnya.
Menurut Siswanto yang juga tidak kalah penting, dengan memberikan kemudahan perijinan. Inilah yang bisanya menjadi banyak keluhan para investor. Perijinan harus dibuat tidak ribet dan berbelit-belit.
Baca Juga: Anak-Anak KB/TK Bacem Jepon Curi Perhatian Saat Upacara Hardiknas
“Perijinan yang mudah akan membuat para investor jatuh hati,” tambahnya.
Saat kebijakan semua yang mempermudah dan pro investasi, tentu harus melakukan upaya jemput bola dan agresif untuk menjemput investasi yang ada.
Tidak bisa hanya menunggu saja, harus gerak cepat. Semunya memikili akses ini seperti Bupati, Wakil Bupati harus super agresif.
Siswanto juga berharap agar adanya Pokja Kawasan Industri. Pokja ini menurutnya yang akan mempelajari regulasi, mencari lahan dan akses. Agar mempermudah saat ada investor yang masuk langsung bisa tertarik.
Baca Juga: Ruas Jalan Gempol dan Bangkleyan Blora Kapan Akan Dibangun
Sudah waktunya pro investor dan investasi ramah ini harus segera diwujudkan. Jika ada pabrik maka akan akan tenaga kerja dan menimbulkan nilai ekonomi.
Ada barang mentah, barang jadi dan produk. Membuat masyarakat dapat mengakses pekerjaan dengan baik.
“Sangat mendukung upaya Blora menjadi daerah yang ramah investasi,” tegasnya. **