GRAHAMEDIA.ID – Menjelang tahun ajaran baru 2025/2026, sebanyak 18 anak yatim dari Desa Jatijajar, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, diajak berbelanja kebutuhan sekolah di Swalayan Luwes, Ungaran, Senin 7 Juli 2025.
Bukan sekadar santunan, kegiatan yang digagas BAZNAS Kabupaten Semarang dan Dinas Sosial ini sekaligus menjadi ajang belajar mengelola keuangan bagi anak-anak tersebut.
Masing-masing anak menerima bantuan senilai Rp500 ribu, terdiri dari Rp350 ribu untuk membeli perlengkapan sekolah seperti sepatu, tas, hingga alat tulis, serta Rp150 ribu untuk berbelanja kebutuhan pokok.
“Kami ingin anak-anak ini bukan hanya menerima, tetapi juga belajar memutuskan kebutuhan mereka. Belanja langsung oleh anak-anak yatim ini sekaligus untuk belajar mengelola keuangan,” kata Ketua BAZNAS Kabupaten Semarang, Khadziq Faisol.
Mereka datang dengan wajah-wajah riang, ditemani ibu atau perwakilan keluarga.
Baca Juga: Ada Perpustakaan Desa Yang Maju di Tingkat Nasional
Sebagian besar dari mereka berasal dari Dusun Tegal Panas, sebuah wilayah di Desa Jatijajar yang selama ini dikenal terdampak kondisi lingkungan yang kurang sehat.
Meski tetap bersekolah, kehidupan mereka jauh dari kata cukup.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Semarang, Peni Ngesti Nugraha, yang turut hadir dalam kegiatan itu menyebut program ini sebagai ikhtiar meringankan beban keluarga prasejahtera.
“Setiap anak mendapatkan Rp500 ribu agar saat masuk sekolah nanti, kebutuhan dasar mereka sudah terpenuhi,” ujarnya.
Tak hanya soal perlengkapan sekolah, bantuan ini juga menyentuh kebutuhan dasar sehari-hari berupa sembako.
Dinas Sosial Kabupaten Semarang, lewat keterangan Kepala Dinas Istichomah, memastikan bantuan semacam ini bukan yang pertama dan bukan pula yang terakhir.
“Bantuan sosial untuk anak yatim dan kelompok rentan lain terus kami salurkan secara bertahap. Pemerintah berkomitmen memperhatikan mereka agar tidak tertinggal,” ucap Istichomah.(sm)