Di sektor energi, pasokan BBM, LPG, dan listrik dipastikan aman. Sementara itu, layanan kesehatan disiagakan melalui pemeriksaan kesehatan pengemudi dan kru angkutan, kesiapan Public Service centre (PSC), serta siaga rumah sakit dan puskesmas, terutama di kawasan rawan macet dan rawan bencana.
Pemerintah memprediksi arus mudik di Jawa Tengah terjadi dalam dua gelombang, yakni sebelum 24 Desember serta pada 26–31 Desember 2025, dengan puncak arus pada 31 Desember 2025. Adapun arus balik diperkirakan berlangsung pada 2–5 Januari 2026.
Gubernur Luthfi mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, khususnya saat melintas di wilayah rawan bencana, demi keselamatan selama perjalanan libur Nataru.
“Atensi utama adalah mitigasi bencana, mengingat kondisi musim saat ini. Berdasarkan informasi dari BMKG, diperlukan kewaspadaan di setiap wilayah. Oleh karena itu, Tagana sudah disiagakan sesuai peta kerawanan masing-masing kabupaten dan kota. Seluruh personel sudah kami siapkan,” tandasnya. (***)