Batasan dalam Bercanda
Menurut para ulama, bercanda memiliki batasan-batasan yang harus diperhatikan:
1. Tidak Berlebihan dan Terus-Menerus:
Imam Nawawi dalam Al-Adzkar menyebutkan bahwa guyon yang dilarang adalah yang dilakukan secara berlebihan hingga melupakan hal-hal penting dalam agama dan kehidupan. Bercanda yang terus-menerus dapat menyibukkan hati dari mengingat Allah, menghilangkan kewibawaan, dan berpotensi menimbulkan kedengkian.
2. Tidak Mengandung Kebohongan atau Hoaks:
Sebuah candaan yang disampaikan dengan cara berbohong, meskipun bertujuan untuk menghibur, tidak diperbolehkan dalam Islam.
3. Tidak Menyakiti Orang Lain:
Guyon yang merendahkan, mengejek, atau mengandung unsur penghinaan kepada orang lain sangat dilarang, karena dapat melukai perasaan dan menciptakan permusuhan.
Baca Juga: Rahasia Mendesain Rumah Minimalis Modern Sesuai Seleramu
4. Dilakukan dengan Niat yang Baik:
Jika candaan dilakukan untuk menciptakan kenyamanan dalam pergaulan dan membawa kebahagiaan tanpa melampaui batas, maka itu diperbolehkan, bahkan dianjurkan. Hal ini sesuai dengan teladan Rasulullah ﷺ.
Manfaat Bercanda yang Sesuai Adab
Guyonan yang dilakukan dengan adab akan memberikan manfaat positif, seperti:
- Menguatkan hubungan sosial.
- Meringankan beban pikiran dan hati.
- Menyegarkan suasana dalam berinteraksi.
Menurut KH Bahaudin Nur Salim (Gus Baha’), bercanda juga merupakan cara untuk mensyukuri rahmat Allah. Kebahagiaan yang lahir dari guyonan ringan dapat menjadi bentuk rasa syukur atas nikmat yang diberikan-Nya.
Baca Juga: Transformasi Pariwisata Budaya Melayu, Kementerian PU Tata Ulang Pulau Penyengat
Artikel Terkait
Intip, Warna Terbaik Untuk Kamar Mandi Menurut Feng Shui
Ini Lho Referensi Warna Untuk Dinding Rumah Beserta Efeknya
Ini Lho, Kriteria Rumah Ramah Lingkungan. Rumahmu Bagaimana ?
Simak! 6 Kebiasaan Buruk Memicu Datangnya Serangga Dalam Rumah
Rekomendasi Material Ramah Lingkungan Untuk Bangunan Rumah