Senin, 22 Desember 2025

Ibnu Abbas RA: Tertawa Penghinaan Terhadap Orang Lain Termasuk Dosa Besar

Photo Author
- Rabu, 4 Desember 2024 | 19:50 WIB
Ilustrasi mengejek (editormalaysia.com)
Ilustrasi mengejek (editormalaysia.com)

 

GRAHAMEDIA.ID - Dalam kehidupan sehari-hari, tanpa disadari, kita kerap kali menertawakan orang lain dengan maksud mengolok atau mengejek.

Baik dilakukan secara individu maupun dalam kelompok sosial, perilaku ini memiliki dampak buruk, terutama dalam pandangan Islam.

Islam sangat menentang tindakan yang menyakiti hati orang lain, termasuk melalui senyum mengejek atau tertawa penghinaan.

Baca Juga: Adab dan Batasan Bercanda dalam Islam

Pandangan Islam Tentang Ejekan dan Tertawaan

Islam memandang bahwa mengejek, mengolok, atau mengangkat aib orang lain untuk bahan tertawaan adalah perbuatan yang sangat tercela.

Imam Al-Ghazali dalam karyanya Ihya’ Ulumiddin menjelaskan bahwa tindakan seperti ini haram karena dapat menyakiti hati orang lain. Dalam Surat Al-Hujurat ayat 11, Allah SWT berfirman:

“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kelompok mengolok-olok kelompok lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok). Jangan pula sekelompok perempuan (mengolok-olok) kelompok perempuan lainnya (karena) boleh jadi perempuan (yang diolok-olok) lebih baik dari kelompok (yang mengolok-olok).”

Al-Ghazali menjelaskan bahwa sukhriyyah atau olok-olok adalah tindakan menghina, merendahkan, dan mempermalukan orang lain dengan cara menertawakannya. Hal ini bisa dilakukan melalui ucapan, perbuatan, atau bahkan isyarat tertentu.

Baca Juga: Pemprov Jateng Perbaiki 17.325 Unit Rumah Tak Layak Huni Selama 2024

Tertawa Penghinaan Sebagai Dosa Besar

Sahabat Nabi, Ibnu Abbas RA, memberikan penjelasan lebih lanjut terkait dosa ini. Beliau menafsirkan firman Allah SWT dalam Surat Al-Kahfi ayat 49:

“Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak juga yang besar, melainkan ia mencatat semuanya.”

Menurut Ibnu Abbas, “yang kecil” dalam ayat ini merujuk pada senyuman ejekan terhadap orang beriman, sementara “yang besar” adalah tertawa terbahak sebagai ejekan. Dari sini, jelas bahwa tertawa penghinaan terhadap orang lain tergolong sebagai dosa besar.

Baca Juga: Pembangunan Infrastruktur Jateng Diarahkan Untuk Mendukung Ketahanan Pangan dan Industri

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: M.Syahrul

Sumber: NU Online, GRAHAMEDIA.ID

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Inspirasi Desain Rumah Sederhana yang Populer

Rabu, 16 Juli 2025 | 10:03 WIB

Nikmatnya Buka Puasa dengan Dimsum Mentai

Rabu, 12 Maret 2025 | 07:34 WIB

Rusunawa: Solusi atau Sumber Masalah Baru?

Sabtu, 8 Maret 2025 | 15:49 WIB

Mengapa Hunian Vertikal Sulit Diterima di Indonesia?

Selasa, 18 Februari 2025 | 11:52 WIB

Terpopuler

X