GRAHAMEDIA.ID - PT Bank Tabungan Negara (BTN) telah mengalirkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebantak ratusan ribu rumah untuk sektor informal.
Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu mengatakan, dalam lima tahun terakhir perseroan telah menyalurkan KPR ke sektor informal untuk sekitar 133.000 unit, dengan total sekitar Rp22 triliun.
“Sektor informal menjadi fokus kami dalam lima tahun terakhir. Kami telah menyalurkan pembiayaan perumahan kepada driver ojek online, pedagang pasar, marbot masjid istiqlal, tukang cukur garut, guru honorer di daerah Kendal dan sektor informal lainnya,” ujar Nixon dalam siaran persnya.
Nixon menilai, sektor pekerja informal dianggap sebagai segmen yang menjanjikan untuk dikembangkan dalam bisnis jasa layanan perbankan.
Baca Juga: Melunasi KPR Lebih Awal Atau Nyicil Sampai Lunas?, Inilah Kelebihan dan Kekurangannya
Sebab, selain dari skala yang besar, tantangan utama bagi bank adalah menyediakan solusi bagi pekerja informal yang masih belum mengakses layanan keuangan.
Oleh karena itu, lanjut dia, perseroan bersama pemerintah dan BP Tapera terus berkolaborasi untuk memenuhi kebutuhan pekerja informal dalam memiliki rumah yang layak huni.
Setelah sebelumnya, pemerintah menerbitkan skema KPR sektor informal dengan produk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT).
Kini BTN berkolaborasi dengan BP Tapera meluncurkan produk Tabungan BTN Rumah Tapera yang menyasar kalangan pekerja informal melalui kredit pemilikan rumah (KPR) berskema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Baca Juga: Cek-Cek, Daftar Rumah Sitaan Bank Mandiri, BNI, BTN, dan BRI. Cek Pula Keuntungannya
Dikatakan Nixon, Tabungan BTN Rumah Tapera ini dapat menjadi solusi bagi pekerja informal untuk mendapatkan fasilitas FLPP.
“Kita harus bisa kalahkan asumsi yang selama ini menyebutkan bahwa sektor informal itu risikonya tinggi, sehingga sulit untuk mendapatkan KPR,” ungkapnya.
Ditambahkan dia, bahwa sektor perumahan, khususnya pada segmen perumahan sederhana, memiliki dampak multiplier yang sangat signifikan.
Terdapat sekitar 185 sub-sektor pendukung perumahan yang ikut berkontribusi dalam ekosistem pengembangan perumahan.