info-kpr

Realisasi KPR FLPP Bank Jateng Capai 66% dari Total Kuota Nasional

Sabtu, 3 Mei 2025 | 13:58 WIB
Ilustrasi menyiasati Suku Bunga KPR untuk Skema Floating (freepik/jcomp)

GRAHAMEDIA.ID - Bank Jateng menunjukkan komitmen nyatanya melalui partisipasi aktif dalam penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi berbasis FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan).

Komitmen ini diperlihatkan dalam kunjungan kerja Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, ke sejumlah kawasan perumahan di Kabupaten Kendal dan Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah, pada tanggal 28–29 April 2025.

Dalam kunjungan tersebut, Menteri Maruarar Sirait didampingi oleh sejumlah pejabat nasional dan daerah, antara lain Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho, Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari, dan Bupati Batang M. Faiz Kurniawan.

Sementara dari internal Bank Jateng hadir Direktur Digital dan Bisnis Konsumer Eko Tri Prasetyo dan Eksekutif Senior Bisnis Siti Ulfah.

Kunjungan ini menyasar langsung dua kawasan perumahan yakni Perumahan Bumi Svarga Asri di Kabupaten Kendal dan Perumahan Griya Bahtera 4 di Kabupaten Batang—keduanya merupakan proyek perumahan rakyat yang masuk dalam skema pembiayaan KPR FLPP.

Direktur Digital dan Bisnis Konsumer Bank Jateng, Eko Tri Prasetyo, menegaskan bahwa Bank Jateng melihat program perumahan bukan hanya sebagai pembangunan fisik semata, tetapi juga sebagai instrumen keadilan sosial.

“Program 3 juta rumah bukan sekadar membangun tempat tinggal, tapi tentang memastikan setiap warga negara—termasuk pekerja informal, tukang becak, petani, pedagang kecil, buruh harian, hingga nelayan—memiliki hak yang setara atas hunian yang layak dan terjangkau. Itulah prinsip yang kami pegang di Bank Jateng,” ujarnya.

Bank Jateng telah menunjukkan capaian signifikan dalam penyaluran KPR FLPP. Hingga akhir Maret 2025 (Triwulan I), realisasi penyaluran telah mencapai 66% dari total kuota nasional.

Lebih dari seperempat (29%) dari angka tersebut disalurkan kepada debitur yang berasal dari kelompok berpenghasilan tidak tetap—yang selama ini kerap menghadapi kendala dalam mengakses perbankan formal.

Eko menambahkan bahwa keberhasilan tersebut tidak terlepas dari pendekatan inklusif yang diterapkan Bank Jateng, termasuk pengembangan sistem analisis kredit yang lebih fleksibel dan humanis untuk menilai kelayakan kredit pekerja informal.

Bank Jateng juga terus memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah, pengembang, serta Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman.

Kolaborasi ini bertujuan menciptakan ekosistem pembiayaan perumahan yang berkelanjutan dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat, khususnya Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

“Kami percaya bahwa sinergi adalah kunci. Tidak ada lembaga yang bisa bekerja sendiri dalam menyelesaikan backlog perumahan nasional. Karena itu, Bank Jateng terus menjalin kemitraan strategis untuk memastikan bahwa pembangunan rumah subsidi benar-benar menyentuh sasaran,” jelas Eko.

Dalam kunjungan ini, para pejabat juga melihat langsung dampak sosial dari program rumah subsidi.

Halaman:

Tags

Terkini

Risiko Menggunakan Joki KPR, Waspadalah!

Sabtu, 7 Juni 2025 | 10:20 WIB

Cara Jitu Mengajukan KPR Tanpa Melalui BI Checking

Selasa, 7 Januari 2025 | 10:40 WIB