produktivitas

Kementerian Agama Telah Terjemahkan Mushaf Al-Quran dalam 26 bahasa Daerah, Salah Satunya Bahasa Melayu Ambon

Jumat, 1 Desember 2023 | 13:02 WIB
Penyerahan Mushaf Alqur'an terjemahan bahasan AMbon kepada Kanwil Kementerian Agama Provinsi Maluku. (Kemenag)

GRAHAMEDIA.ID - Kementerian Agama (Kemenag)hingga kini telah menerjemahkan Mushaf Al-Qur'an ke dalam bahasan daerah di Indonesia.

Kepala Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan dan Manajemen Organisasi (LKKMO) Balitbang Diklat Kementerian Agama, Moh. Isom mengatakan, Mushaf Al-Qur'an terjemahan bahasa daerah, kini telah tersedia dalam bahasa melayu Ambon.

Dikatakan Ishom, Balitbang Diklat telah melakukan penerjemahan Al Qu’ran ke dalam 26 bahasa daerah, salah satunya ke dalam Bahasa Melayu Ambon.

Langkah penerjemahan ini sebagai upaya untuk memudahkan warga daerah mempelajari Al-Qur'an, sekaligus melestarikan bahasa daerah, termasuk Melayu Ambon, sebagai bagian dari kearifan lokal.

Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin Apresiasi Indeks Literasi Al-Qur’an Indonesia Tahun 2023 Tinggi

“Selain itu, dengan adanya terjemahan ini, diharapkan masyakarat Ambon akan lebih mudah memahami Al Qur’an dan menjadikannya lebih membumi,” ujar Isom sebagaimana dilansir dari laman kemenag.go.id pada Jumat, 1 November 2023.

Isom berharap, Mushaf Al Qur’an terjemahan Bahasa Melayu Ambon ini dapat dijadikan muatan lokal di madrasah dan sekolah di wilayah Ambon.

“Saya berharap selain Al-Qur’an terjemahan ini bisa dicetak lebih banyak lagi oleh pihak-pihak terkait di Ambon, dosen dan guru di Ambon dapat ditraining, agar nantinya dapat lebih mengenalkan Al-Qur’an Bahasa Melayu Ambon di kampus dan sekolah,” ucap Isom.

Proses penerjemahan ini, kata Isom, merupakan upaya dalam pelestarian kebudayaan yang sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.

"Sekaligus pelestarian kebudayaan salah satunya bahasa daerah di samping ada seni budaya, pengetahuan tradisional, olahraga tradisional, ilmu pengetahuan tradisional," imbuhnya.

Baca Juga: Bangun Literasi Santri, BAZNAS Terbitkan Buku Teladan Ulama Nusantara

Isom mengatakan, alasan Kemenag menerjemah Al-Qur'an dalam beragam bahasa daerah. Pertama, bahasa daerah memiliki jumlah penutur yang sangat banyak. Kedua, kondisi bahasa daerah saat ini terancam punah.

"Kita akan lebih mengedepankan penerjemahan Al-Qur'an dalam bahasa daerah yang jumlah penuturnya lebih banyak di suatu daerah atau kita terjemahkan ke dalam bahasa yang bahasa itu hampir punah," terang Isom.

Isom juga menyebut, proses penerjemahan melibatkan banyak pihak. Pihaknya bersinergi dengan para akademisi, tokoh agama, tokoh adat, dan lembaga pelestarian bahasa daerah setempat.

Halaman:

Tags

Terkini

Bunda Literasi di Era Artificial Intelligence

Sabtu, 24 Mei 2025 | 16:52 WIB