Kondisi ini juga memicu masalah sosial, seperti kriminalitas dan pengangguran, yang menjadi tantangan tambahan bagi pemerintah kota.
Baca Juga: Trotoar Kota Surakarta: Simbol Kemajuan Perkotaan atau Masih Banyak PR?
Mengatasi kawasan kumuh membutuhkan pendekatan komprehensif dan kolaboratif. Pemerintah, swasta, dan masyarakat perlu bekerja sama untuk meningkatkan kualitas hunian di kawasan ini.
Program peremajaan kawasan kumuh (slum upgrading) yang melibatkan partisipasi warga dapat menjadi solusi efektif.
Dengan melibatkan penghuni dalam proses perencanaan dan pelaksanaan, hasil yang dicapai cenderung lebih berkelanjutan.
Selain pembangunan fisik, penting juga untuk meningkatkan kesadaran dan perilaku masyarakat dalam menjaga lingkungan.
Baca Juga: Kasus Korupsi Rp300 T Harvey Moeis Divonis Ringan, Mahfud MD: Duh Gusti, Bagaimana ini?
Program edukasi tentang sanitasi, pengelolaan limbah, dan pentingnya ruang hijau dapat memberikan dampak jangka panjang dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan layak huni.
Urbanisasi adalah keniscayaan dalam perkembangan ekonomi dan sosial. Namun, dampaknya harus dikelola agar tidak menciptakan beban baru bagi kota.
Dengan perencanaan yang matang, pengelolaan yang berkelanjutan, dan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat, kawasan kumuh dapat diubah menjadi area hunian yang lebih layak.
Membangun kota yang inklusif dan berkelanjutan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi tugas bersama.
Saatnya semua pihak berkontribusi untuk mengurangi kawasan kumuh dan menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi perkotaan Indonesia.(*)