Kedua sistem ini berkolaborasi untuk mengurangi risiko banjir.
Untuk mengoptimalkan pembuangan air, sistem drainase perkotaan sering kali mengadopsi kombinasi antara drainase terpisah dan campuran.
Baca Juga: Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Membuat Ruang Laundry di Rumah
Sistem terpisah, misalnya, menyalurkan air hujan dan limbah cair secara berbeda untuk memaksimalkan efektivitas.
Sedangkan sistem campuran memungkinkan pengaliran bersama air hujan dan limbah cair, memberikan fleksibilitas di kawasan perkotaan padat.
Paradigma Baru dalam Rancang Bangun Drainase
Seiring meningkatnya kesadaran lingkungan, konsep drainase tidak lagi sekadar "buang air ke sungai."
Paradigma baru dalam rancang bangun mengutamakan penyimpanan air sementara melalui sumur resapan, waduk, atau kolam, sebelum dialirkan ke sungai atau danau.
Baca Juga: Bank Muamalat Targetkan KPR Hijrah Baitullah Tumbuh 5 Kali Lipat di Akhir 2024. Begini Caranya
Langkah ini membantu mengoptimalkan kandungan air tanah dan menekan risiko banjir.
Selain itu, drainase yang baik juga memperhatikan aspek keberlanjutan dan efisiensi, baik dalam biaya maupun perawatannya.
Rancang bangun drainase di perkotaan kini disesuaikan dengan pertumbuhan penduduk dan perubahan tata ruang, sehingga setiap pembangunan bisa memperhitungkan daya dukung lingkungan dan kondisi sosial ekonomi masyarakat.
Rancang Bangun Drainase: Perlu Kolaborasi dan Perawatan
Sistem drainase yang efektif harus mampu menampung semaksimal mungkin air permukaan sebelum dialirkan ke badan air.
Baca Juga: Sokong Kawasan Borobudur, Pj Gubernur Jateng Resmikan Pemanfaatan MAJT An Nuur Magelang
Artikel Terkait
5 Hal Yang Perlu Dipertimbangkan dałam Membuat Desain Rumah Minimalis Tapi Tétap Estetik
Kelebihan Antara Paving Block dan Cor untuk Halaman Rumah
Inilah Pilihan Sliding Door Berserta Kelebihan dan Kekurangannya
10 Inspirasi Desain Ruang Tamu Minimalis Ukuran 2x3 yang Bikin Homey
Urgensi Penambahan Ruang Terbuka Hijau di Indonesia untuk Mengatasi Polusi