Transformasi kreatif Bandung tidak hanya melibatkan kaum muda kelas menengah, tetapi juga menyentuh masyarakat pinggiran.
Baca Juga: Wajah Baru Pasar Godean, Presiden Jokowi: Sae Mboten?
Kampung Dago Pojok, melalui inisiatif Komunitas Taboo yang didukung oleh BCCF, menjadi contoh nyata bagaimana kreativitas mampu memberdayakan warga.
Berbagai program seni, musik, hingga kerajinan tangan dilakukan untuk memperbaiki lingkungan dan meningkatkan ekonomi warga.
Dengan dukungan infrastruktur, seperti galeri seni, pusat teknologi, dan gedung pertunjukan, Bandung terus mengokohkan posisinya sebagai kota kreatif.
Platform digital Patrakomala bahkan memetakan potensi industri kreatif Bandung berdasarkan 17 subsektor ekonomi kreatif.
Baca Juga: Kemewahan dan Kehangatan Nusa Dua bali, Tempat Muktamar PKB. Ada Apa Saja?
Langkah ini tidak hanya mendukung ekonomi, tetapi juga menjaga semangat kolaboratif dan inovatif kota ini.
Transformasi Bandung membuktikan bahwa kreativitas yang tumbuh dari bawah, didukung oleh kolaborasi lintas sektor, mampu mengubah wajah kota dan menjadikannya ikon nasional bahkan internasional.
Bandung tidak hanya menjadi pusat kreativitas, tetapi juga simbol semangat perubahan yang menginspirasi kota-kota lain di Indonesia.***
Artikel Terkait
Yogyakarta Hadapi Krisis Sampah: TPA Piyungan Tak Lagi Mampu Menampung
Tips Penting Sebelum Membeli Rumah Seken, Catat!
Purbalingga Perkuat Kesiapsiagaan Bencana Dengan Pembentukan Desa Tangguh Bencana
Kementerian PUPR Akan Bangun 20 Sabo Dam di Pulau Ternate untuk Atasi Banjir
Samban Residence: Rumah Cluster Modern Dekat Jalan Raya Semarang-Solo, Harga Mulai 300 Jutaan!