Fenomena Kecelakaan di Tanjakan Silayur Semarang Pernah Diteliti Tahun 2021. Apakah Analisanya Masih Relevan?

GRAHAMEDIA.ID – Sebuah kecelakaan tragis kembali terjadi di Tanjakan Silayur, ruas jalan dengan tingkat risiko tinggi di Jalan Prof. Hamka, Ngaliyan, Semarang.

Peristiwa yang berlangsung Kamis 21 November 2024 sekitar pukul 17.10 WIB ini melibatkan sebuah truk pengangkut aki bernopol B 9674 KXS yang diduga mengalami rem blong.

Akibatnya, truk tersebut meluncur tak terkendali sepanjang 50 meter, menghantam kendaraan lain serta bangunan di sekitarnya.

Kecelakaan ini mengakibatkan dua korban jiwa, Rukoyah (41) dan Anis Yuliana (30), yang kebetulan melintas di lokasi kejadian.

Sebanyak 12 orang lainnya mengalami luka-luka, termasuk sopir dan kernet truk.

Baca Juga: Pilkada di Tengah Ancaman Bencana Hidrometeorologi, Pemkab Purbalingga Siapkan Strategi Ini

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Semarang Budiono mengungkapkan, tim SAR dikerahkan untuk mengevakuasi korban dengan menggunakan alat ekstrikasi, terutama untuk mengeluarkan sopir yang terjepit di kabin truk.

Analisa Penyebab Kecelakaan

Tragedi di Tanjakan Silayur bukanlah insiden pertama yang terjadi di lokasi tersebut.

Pada tahun 2021, empat mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Universitas Semarang pernah mengadakan penelitian mengenai fenomena kemacetan dan kecelakaan yang kerap terjadi di Tanjakan Silayur Semarang.

Penelitian yang kemudian diberi judul "Analisa Penyebab Kemacetan Dan Kecelakaan Jalan Raya Ngaliyan Kota Semarang Tanjakan Silayur", terbit di Jurnal Keselamatan Transportasi Jalan (Indonesian Journal of Road Safety) Volume. 8 No. 2 Desember 2021 : 174 – 181, Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan.

Analisa dari jurnal Keselamatan Transportasi Jalan (Desember 2021) ini memberikan gambaran mendalam tentang kompleksitas masalah di ruas Tanjakan Silayur saat itu. 

Baca Juga: Pemkab Purbalingga Jalani Uji Publik, Komitmen Pertahankan Predikat Kabupaten Informatif