Tarian ini menyampaikan pesan moral tentang semangat dan keuletan para pengrajin.
“Gerakan tari yang lembut dan dinamis mencerminkan perjalanan emosi para pengrajin, dari keputusasaan hingga semangat ketika hasil karya mereka berhasil dibuat,” jelasnya.
Baca Juga: Longsor di Temanggung Akibatkan Satu Warga Meninggal, Proses Evakuasi Terkendala Hujan Deras
Tari Mas Kalantih tidak hanya menampilkan keindahan seni tari, tetapi juga menjadi medium edukasi yang mengangkat kekayaan tradisi Purbalingga.
Melalui pertunjukan ini, masyarakat diingatkan akan nilai-nilai budaya lokal yang perlu dijaga dan diwariskan kepada generasi mendatang.
Acara ini dihadiri oleh masyarakat dari berbagai kalangan. Partisipasi mereka menunjukkan bahwa tradisi budaya masih memiliki tempat penting dalam kehidupan masyarakat Purbalingga.
Selain itu, momen ini juga menjadi ajang kebersamaan dan rasa bangga terhadap identitas daerah.
Dengan suksesnya Pahargyan Agung dan Kirab Pusaka tahun ini, Kabupaten Purbalingga menunjukkan komitmennya untuk terus melestarikan dan mempromosikan budaya lokal sebagai warisan yang berharga.
Baca Juga: Bupati Tiwi Tegaskan Komitmen Purbalingga dalam Mendorong Kesejahteraan Penyandang Disabilitas
Tradisi seperti ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam menjaga kearifan lokal dan memperkuat jati diri bangsa.(*)
Artikel Terkait
Permen Davos, Sang Legenda dari Purbalingga yang Kian Semriwing dengan Siddhakarya Award!
Pesona Prawirotaman: Kampung Bule di Yogyakarta yang Memikat Dunia
Fenomena Kecelakaan di Tanjakan Silayur Semarang Pernah Diteliti Tahun 2021. Apakah Analisanya Masih Relevan?
Kota Tua Ampenan: Melangkah di Antara Jejak Sejarah dan Realita
Diikuti 1.402 Pelari, Kebumen Half Marathon 2024 Eksplorasi Rute Perkotaan dan Pedesaan