“Masjid kan yang didirikan mualaf jadi ingin mendirikan masjid yang beda dengan yang lain. Uniklah. Mungkin yang lain bentuknya biasa. Kalau di sini satu-satunya masjid di Purbalingga yang (bisa dibilang) paling unik,” tuturnya.
Baca Juga: Mengunjungi Masjid As Sholeh Darat, Masjid Peninggalan Gurunya Para Guru Bangsa
Dari catatan takmir, masjid semula bernama Masjid PITI An Naba. Dengan lokasi bangunan seluas 750 meter persegi yang berasal dari tanah wakaf seluas 560 meter persegi, dan tanah milik PITI seluas 190 meter persegi. Masjid pun berubah nama guna mengenang jasa seorang pelaut Tiongkok yang beragama Islam, Cheng Hoo.
Pantauan di lokasi, masjid sering dipenuhi pengguna jalan yang tengah memanfaatkan waktu istirahatnya untuk salat. Terutama, ketika sudah masuk waktu salat. Tidak sedikit dari mereka yang senang dengan desain bangunan masjid ini.
Seorang warga yang ditemui tengah memanfaatkan masjid sebagai tempat salat dan beristirahat, Ali Roidul Maknun, mengaku berkesan dengan Masjid Cheng Hoo Purbalingga ini.
Ia yang tengah menempuh perjalanan dari Kabupaten Cilacap ke Kabupaten Batang, kerap menyempatkan diri mampir ke masjid.
“Kalau saya sering lewat sini, kebetulan tempatnya strategis. Tempatnya bisa untuk salat, bisa untuk (mampir) makan, bisa untuk istirahat. Tempatnya enak dan unik. Keunikannya dari segi bangunan yang beda dengan yang lain yang biasanya bergaya timur tengah. Kalau ini kan lebih ke Tionghoa ya,” ujar Ali. (***)
Artikel Terkait
Menengok Masjid Lautze 2 Bandung, Simbol Akulturasi Budaya Tionghoa di Tatar Sunda
Menelusuri Masjid "Taqwa" Sekayu Kota Semarang, Masjid Tertua Se Jawa Tengah
Mengunjungi Masjid As Sholeh Darat, Masjid Peninggalan Gurunya Para Guru Bangsa
Melongok Masjid Saminah Sihyadi, Bangunan Unik Berkonsep Alami
Melihat Keunikan Gaya Arstiktur Masjid Darussalam Banyumas, Bertiang Tunggal dan Berusia Lebih Dari Satu Abad