Adapun Seksi 2 Sayung-Demak sepanjang 16,31 kilometer, yang berada di daratan, telah selesai lebih dahulu dan resmi beroperasi sejak 25 Februari 2023.
Baca Juga: Jateng Sambut Tahun 2025 dengan Optimisme dan Semangat Baru
Proyek ini tidak hanya akan mempercepat konektivitas antarwilayah, tetapi juga diharapkan dapat berkontribusi signifikan dalam pengendalian banjir dan rob di kawasan pesisir Jawa Tengah.
Dalam kunjungannya, Menteri Dody juga meninjau pembangunan infrastruktur pengendali banjir sistem Tenggang-Sringin Tahap 1 di Kota Semarang.
Proyek ini mencakup pembangunan enam unit rumah pompa dengan kapasitas total 81 m³/detik dan tanggul sungai sepanjang 10,53 kilometer.
Infrastruktur tersebut didanai oleh APBN dengan total anggaran sebesar Rp1,02 triliun.
Proyek pengendali banjir ini dirancang untuk mengurangi risiko banjir di wilayah seluas 4.429 hektare yang mencakup Kecamatan Pedurungan, Gayamsari, dan Genuk.
Baca Juga: Kepala Basarnas Monitoring Siaga SAR Khusus Nataru 2025 di Kalikangkung
Infrastruktur tersebut diproyeksikan dapat melindungi sekitar 254.546 jiwa atau setara dengan 119.781 kepala keluarga dari ancaman banjir.
Dalam kunjungan tersebut, Menteri Dody didampingi oleh sejumlah pejabat, termasuk Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan Ditjen SDA Muhammad Adek Rizaldi, Direktur Sungai dan Pantai Dwi Purwanto, serta Kepala BBWS Pemali Juana, Fikri Abdurrachman.(*)
Artikel Terkait
Melongok Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Lasem Rembang. Mampu Tampung 150 Siswa
Tol Fungsional Klaten-Prambanan Siap Dukung Kelancaran Arus Nataru 2024
Inilah Rekayasa Lalu Lintas di Tol Fungsional Gending-Krasaan Dukung Kelancaran Nataru 2024
Festival Gunung Slamet Dinobatkan Jadi Top 10 Event Jawa Tengah 2025
Trotoar Kota Surakarta: Simbol Kemajuan Perkotaan atau Masih Banyak PR?