tinjau-rumah

Menilik Keindahan Bangunan Masjid Muhammad Cheng Hoo Purbalingga, Berarsitektur Mirip Kelenteng

Senin, 18 Maret 2024 | 07:02 WIB
Masjid Ceng Ho Purbalingga nampak depan (jatengprov.go.id)

GRAHAMEDIA.ID - Bangunan yang berada di Desa Selanggeng, Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga ini nampak seperti Klenteng pada umumnya.

Hal itu terlihat dari Warna dan ornamen yang ada. Namun, siapa sangka, bangunan tersebut adalah masjid. Warga sekitar menyebutnya Masjid Cheng Hoo.

Ya. nama masjid ini adalah Masjid Jami’ PITI Muhammad Cheng Hoo. PITI merupakan akronim dari Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI).

Bangunan tersebut berada di tepi jalan raya Purbalingga-Bobotsari, atau di samping tempat istirahat (rest area) wilayah Bobotsari.

Bagi masyarakat yang belum tahu, tak sedikit yang mengira itu bukanlah bangunan masjid. Sebab, bangunan mirip kelenteng, yaitu bangunan untuk tempat memuja (berdoa, bersembahyang) dan melakukan upacara keagamaan bagi penganut Konghucu.

Ketua Takmir Masjid Jami’ PITI Muhammad Cheng Hoo, Mochamad Nur Faizin mengatakan, warga yang jarang melintasi jalan tersebut dan mampir, kerap tidak tahu jika bangunan tersebut adalah masjid.

“Orang yang jarang ke sini tahunya bukan masjid, tapi setelah melihat di atas itu ada tulisan (lafal) Allah, baru orang berpikir, ini berarti masjid,” kata Faizin sebagaimana dilansir dari laman jatengprov pada Senin, 18 Maret 2024.

Baca Juga: Melihat Keunikan Gaya Arstiktur Masjid Darussalam Banyumas, Bertiang Tunggal dan Berusia Lebih Dari Satu Abad

Warna pada bangunan masjid tersebut juga didominasi merah, warna dominan yang kerap ditemui di bangunan kelenteng.

Faizin menjelaskan, filosofi dari warna merah pada masjid adalah keberanian.

“Kita harus berani berkorban. Harus berani berbuat, tapi dengan catatan, berbuat baik,” ucapnya.

Ia mengatakan, setelah masyarakat tahu, banyak yang datang ke masjid, terutama untuk salat. Mereka yang semula penasaran, kini menjadikan tempat tersebut sebagai lokasi berhenti, terutama para pengguna jalan. Masjid itu terbuka untuk umum dari berbagai kalangan umat Islam.

Dia menuturkan, Masjid baru diresmikan pada 2011. Setelah dibangun pada 2005. Adapun, inisiator pembangunan masjid tersebut adalah seorang mualaf asli Bobotsari, Purbalingga, bernama Hery Susetyo yang merupakan anggota PITI.

Pengerjaan masjid yang sebelumnya mandek, berhasil dilanjutkan setelah adanya peran serta dari pihak swasta, yaitu Koperasi Simpan Pinjam Jasa (Kospin Jasa). Kini, masjid telah berdiri kokoh dan megah.

Halaman:

Tags

Terkini