Unit hunian dibangun dengan tipe 24 lengkap dengan meubelair seperti tempat tidur, meja dan kursi belajar serta lemari pakaian. di dalamnya. Jumlah huniannya sebanyak 36 unit meliputi dua unit hunian khusus bagi difabel dan mampu menampung sekitar 140 orang mahasiswa.
“Kami juga telah menyediakan fasilitas bersama seperti ruang aula dan ruang makan, serta telah dilengkapi dengan penyambungan listrik, sarana air bersih, serta Prasarana, Sarana, dan Utilitas (PSU) pada bangunan rumah susun dan kawasannya. Jadi mahasiswa tinggal masuk dan belajar dengan fokus,” tandasnya.
Salah satu penghuni Rusun UMJ, Muhammad Anwar (20 tahun) mengaku betah tinggal di Rusun tersebut. Apalagi fasilitas yang ada di dalam Rusunnya sangat baik dan lengkap sehingga mahasiswa tidak perlu mencari kos-kosan lagi.
Menurut mahasiswa semeseter V jurusan Komunikasi Penyiaran Islam tersebut setiap kamar berisi empat orang mahasiswa dari berbagai jurusan sehingga dirinya bisa memiliki banyak teman dari fakultas lain.
“Rusun ini fasilitasnya lengkap dan bagus sekali. Selain sudah ada meubelairnya, kamar mandinya juga bersih dan ada kantin dan mushola sehingga para penghuninya betah tinggal di sini. Terimakasih Kementerian PUPR yang telah membangun Rusun ini dan semoga program ini terus dilanjutkan di masa mendatang karena masih banyak rekan kami yang belum bisa tinggal di Rusun,” harapnya. (***)