GRAHAMEDIA.ID - Bakal Calon Presiden dari Koaliis Perubahan Anies Rasyid Baswedan mengabarkan dirinya mengalami penolakan saat menggelar kegiatan di Gedung Indonesia Menggugat, Bandung, 8 Oktober 2023.
Kegiatan diskusi yang diinisiasi Komunitas Aktivis Pro Demokrasi dan mahasiswa yang tergabung ke dalam Change Indonesia bertajuk 'Demi Ibu Pertiwi: Saatnya Perubahan' batal diadakan di Gedung Indonesia Menggugat karena Pemprov Jabar tak memberikan izin.
Ia membagikan kabar itu melalui akun twitternya @aniesbaswedan pada Senin, 9 Oktober 2023 pukul 08.54 WIB
"Karena gedungnya tiba-tiba tidak boleh dipakai, maka menumpang diskusi di halamannya saja…," kata Anis.
Dalam unggahannya, Anis memposting empat foto.
Salah satu foto nampak ia sedang berorasi di atas podium dengan backdrop bertulisakan "Demi Ibu Pertiwi, 2024, Saatnya perubahan, Amin" di depan ratusan pendukungnya.
Foto lainnya memperlihatkan Anies sedang berbincang dengan seorang pria berkaos putih di depan sebah pintu.
Sepertinya pintu tersebut adalah pintu utama Gedung Indonesia Menggugat.
Terlihat gagang pintu tersebut di rantai dan digembok.
Pada kaca daun pintunya juga tertempel 4 kertas dengan tulisan - tulisan nada protes. Tulisan tersebut antara lain berbunyi "Pintu ini di segel", "Pintu ini digembok", "Gedung Indonesia Menggugat digembok!!".
Dalam postingannya itu Anies juga membagikan tulisannya tentang spirit kekebasan berpendapat sebagai esensi dari keadilan.
Baca Juga: Anies - Muhaimin Siap Daftar Calon Presiden dan Wakil Presiden Paling Pagi. Persiapan Sudah Matang
Berikut postingan lengkapnya.
Karena gedungnya tiba-tiba tidak boleh dipakai, maka menumpang diskusi di halamannya saja…
Di gedung ini 93 tahun yang lalu, Bung Karno membacakan pidato politik, Indonesia Menggugat. Soekarno bersama tiga rekannya, yaitu Gatot Mangkupraja, Maskun, dan Supriadinata yang tergabung dalam Perserikatan Nasional Indonesia (PNI) diadili, dituduh hendak menggulingkan kekuasaan kolonial Hindia Belanda.
Soekarno mengawali pidato Indonesia Menggugat dengan menyampaikan bahwa proses peradilan terhadapnya adalah sebuah upaya politik untuk membungkam gerakan nasional.
Hari ini kebebasan seluruh warga negara untuk menjalankan hak konstitusi harus tetap dijaga dan dihormati. Inilah esensi mendasar sekali perjuangan kami untuk menghadirkan keadilan. Termasuk di antaranya keadilan kesetaraan dalam mengungkapkan pendapat.
Halaman Gedung Indonesia Menggugat, Bandung, 8 Oktober 2023
Postingan Anies mendapat respon beragam dari netizen. Baik kelompok yang pro Anies maupun yang kontra, ramai menanggapi postingan tersebut.
"Ini krna cawe cawe pak.untung pak anies berjiwa besar dan selalu barusaha mempersatukan dan menilai sesuatu dg hal yg positif.semoga ALLAH swt melancar kan perjuangan mu pak @aniesbaswedan yang di dukung 51%lebih rakyat INA," tulis @DanoEmri
"Makin yakin memilih AMIN..." kata Samsul Arifin @arifinsam
Namun di antara ratusan komentar yang mendukung Anies, ada pula yang menilai Anies melakukan playing victim. Mereka mengatakan, Gedung Indonesia Menggugat memang tidak diperbolehkan untuk kegiatan politik.
"Melanggar kesepakatan di awal gedung tidak bisa digunakan untuk kegiatan politik," kata Freestory @Freestory_Ky
"Halah playing victim" kata Anto R Wiryodiningrat @purwantoraharjo sembari menampilkan screenshot pemberitaan sebuah media yang memuat konfirmasi dari Kepala Disparbud Pemprov Jabar, Benny Bachtiar.
Artikel Terkait
Nasdem Tower Tempat Deklarasi Bakal Capres Anies, Punya Lift Parkir Mobil Tertinggi dan Terbesar di Indonesia
Pendaftararan Capres pada 19-25 Oktober, Anies Mulai Urus SKCK
Gagasan Bacapres Kembangkan UMKM, Anies Baswedan Bawa Tiga Gagasan: Pemerataan Kesempatan Hingga Ubah Regulasi
Anies - Muhaimin Siap Daftar Calon Presiden dan Wakil Presiden Paling Pagi. Persiapan Sudah Matang