Senin, 22 Desember 2025

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Serukan Salat Ghaib untuk Korban Perang Israel-Palestina

Photo Author
- Jumat, 13 Oktober 2023 | 11:21 WIB
Bendera Muhammadiyah (https://muhammadiyah.or.id)
Bendera Muhammadiyah (https://muhammadiyah.or.id)

GRAHAMEDIA.ID - Serangan brutal Israel ke Gaza telah mengakibatkan korban jiwa di kalangan sipil mencapai ribuan orang. Selain itu, rakyat Gaza juga menghadapi situasi kritis menyusul blokade Israel atas semua fasilitas dasar seperti listrik dan air ke kawasan itu.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengambil langkah untuk mengajak umat muslim di seluruh dunia untuk melaksanakan salat ghaib sebagai respon atas situasi tersebut.

Seruan tersebut disampaikan dalam Pernyataan Pers Pimpinan Pusat Muhammadiyah nomor 006/PER/I.0/I/2023 Tentang Perang Israel-Palestina pada Rabu 11 Oktober 2023 di Jakarta.

Salat ghaib adalah bentuk salat jenazah yang dilakukan ketika jenazah seseorang tidak dapat hadir di hadapan orang yang akan melaksanakan salat tersebut atau ketika jenazah tersebut berada di tempat yang jauh.

Sebagaimana dikutip dari hadis yang terkait, Rasulullah SAW pernah melaksanakan salat ghaib untuk Ashamah an-Najasyi dengan melakukan empat takbir.

Salat ghaib didasarkan pada hadis Nabi Saw. “Dari Jabir r.a (diriwayatkan) bahwa Nabi saw telah menyalatkan Ashamah an-Najasyi, lalu ia (Nabi) takbir empat kali [H.R. al-Bukhari].

Ada pula hadis lain yang berbunyi: Dari Abu Hurairah r.a. (diriwayatkan), bahwa Nabi saw telah memberitahukan kematian Najasyi pada hari kematiannya, beliau (Nabi) keluar (bersama sahabat) ke tempat Salat, lalu beliau atur saf mereka dan bertakbir empat kali.” [H.R. al-Bukhari].

Baca Juga: Muhammadiyah Siap Kirim Tenaga Kemanusiaan dan Bangun Rumah Sakit Lapangan di Gaza

Salat ghaib tidak hanya terjadi pada kasus kematian raja Najasyi saja, tetapi Nabi saw sendiri pernah melaksanakannya kepada yang lainnya.

“Dari Abu Hurairah (diriwayatkan), sesungguhnya seorang perempuan hitam atau seorang muda yang biasa menyapu masjid tidak kelihatan kepada Rasulullah saw., lalu beliau bertanya tentangnya.

Para sahabat menjawab, “Ia sudah meninggal”.

Lalu beliau bertanya, “Mengapa kamu tidak memberitahu kepadaku?” Ia berkata, “Seolah mereka menganggap remeh persoalan ini.”

Lalu beliau bersabda, “Tunjukkan kepadaku di mana kuburnya.” Lalu mereka menunjukkannya kemudian beliau salat atasnya.” (HR. Muslim).

Dalam hadis lain terdapat riwayat yang menjelaskan bahwa Nabi Saw pernah salat jenazah kepada salah satu ahli kubur yang terlewati dalam perjalanan. “Dari Ibnu Numair (diriwayatkan) berkata, Rasulullah saw pernah pergi ke satu kuburan yang baru, lalu ia salat atasnya dan mereka (sahabat) bershaf di belakangnya dan ia bertakbir empat kali” (HR. Muslim).
Baca Juga: Duta Besar Palestina untuk Indonesia: Israel Mengabaikan Aturan Internasional Serta Aspek Kemanusiaan

Melaksanakan salat ghaib untuk rakyat Palestina adalah tindakan yang mencerminkan empati, solidaritas, dan dukungan dari umat Muslim secara luas.

Melaksanakan salat ghaib menunjukkan bahwa umat Muslim mendukung perdamaian, keadilan, dan perlindungan hak asasi manusia.

Dengan salat ghaib dan doa bersama dapat memberikan ketenangan dan harapan kepada mereka yang terkena dampak konflik.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Em Syahroel

Sumber: muhammadiyah.or.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

 Jawa Tengah Siap Sambut Nataru, Inilah Kesiapannya

Minggu, 21 Desember 2025 | 16:40 WIB

Terpopuler

X