Jelang Pemilu, Masyarakat Diminta Cegah Penyebaran Konten Hoaks

GRAHAMEDIA.ID - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi mengajak masyarakat untuk mencegah penyebaran konten hoaks menjelang perhelatan Pemilu 2024.

“Kepada seluruh masyarakat ayo bersama sama kita melawan hoaks dengan memeriksa informasi yang diterima, tidak menyebarkannya jika mengandung hoaks, dan tentu tidak membuat hoaks. Mari kita bersama-sama mewujudkan Pemilu Damai 2024,” kata Budi Arie sebagaimana dilansir di laman kominfo pada 29 Oktober 2023.

Menkominfo juga mencanangkan Kampanye Awas Hoaks Pemilu!. Kampanye itu ditargetkan akan menjadi pengingat bagi masyarakat, agar lebih berhati–hati saat menerima dan menyebarluaskan informasi yang berkaitan dengan Pemilu 2024.

Baca Juga: Agar Jadi Pemilih Kritis, Download dan Baca Visi Misi Lengkap 3 Bakal Paslon Capres Cawapres ini

Oleh karena itu, Budi Arie mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam menangkal hoaks dan disinformasi, terutama yang berkaitan dengan Pemilu 2024..

"Kami membutuhkan kerja sama seluruh masyarakat agar dapat menangkal hoaks,” ujar dia.

Menkominfo juga mengajak seluruh elemen publik, khususnya awak media untuk secara proaktif mencegah penyebaran hoaks dengan menghadirkan konten jurnalis yang akurat, tepat, dan berkualitas.

“Harapannya, berita terkait Pemilu tidak sekadar mencari sensasi belaka, karena rekan rekan media memiliki andil penting sebagai pilar keempat demokrasi untuk menjaga integritas pemilu, pesta demokrasi kita,” harapnya.

Baca Juga: DCT Pemilu 2024 Ditetapkan 3 November 2023, Inilah Potensi Sengketa Yang Berpotensi Terjadi

Selain itu, Menkominfo menjelaskan telah menjalin kerja sama dengan penyelenggara platform digital.

Menurutnya, sejalan dengan penerapan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik komitmen sudah jelas untuk langsung memutus akses konten hoaks dalam waktu 1x24 jam.

“Kami berdiskusi dan bekerja sama dengan Meta yang punya Kampanye #BijakBersuara, kemudian Google #YukPahamiPemilu. Untuk sama-sama kita menghindari hoaks yang bertebaran di media sosial,” beber dia. (***)