GRAHAMEDIA.ID - Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana meminta kepada jajaran Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) mampu melakukan deteksi dini tehadap potensi permasalahan pemilu di wilayahnya.
"Deteksi dini harus betul-betul dilakukan, kita harus pasang mata, pasang telinga, dan harus punya jaringan,” kata Nana dalam Rakor Evaluasi Program dalam Rangka Menciptakan Iklim Kondusif dan Toleran Menjelang Pemilu Serentak di Hotel Lor Inn, Karanganyar Rabu, 25 Oktober 2023.
Dengan begitu, setiap ada riak-riak permasalahan pemilu maupun potensi konflik segera terselesaikan. “Jangan nunggu besar. Jadi saya minta, sekecil apapun, selesaikan, " tandas dia.
Dikatakan Nana, perangkat terkecil dalam masyarakat, seperti RT, RW, maupun pemerintah desa, bisa dijadikan kepanjangan tangan Kesbangpol untuk melihat situasi di bawah.
Baca Juga: Songsong Pemilu 2024, Komnas HAM Kawal Nilai-Nilai HAM. Cek, Dengan Cara Apa?
Oleh karena itu, jejaring sosialnya harus diperluas, karena Kesbangpol tidak bisa bekerja sendiri.
Sejumlah stakeholder juga diminta sering melakukan koordinasi, seperti Bhabinkamtibmas, Babinsa, Kesbang, Dir-intel Kasat-intel, Pasintel di Kodim, dan lainnya.
“Saya minta terus dilakukan (koordinasi) setiap ada masalah, sehingga bisa diselesaikan secara bersama-sama. Jadi, seluruh permasalahan sebesar apapun, seberat apapun, kalau kita sinergi, pasti ada langkah-langkah penyelesaiannya. Ada solusinya," tuturnya.
Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi menambahkan, pesta demokrasi 2024 adalah pekerjaan yang tidak ringan. Sebab, perhelatannya dilaksanakan serentak, dengan jumlah pemilih yang besar.
Baca Juga: Inilah Ancaman Pidana Pemalsuan Dokumen Dalam Pencalonan Presiden
Menurut dia, setiap setiap kontestasi politik, punya potensi konfliknya masing-masing.
Maka, yang perlu dilakukan para penyelenggara pemilu beserta stakeholdernya adalah menekan terjadinya konflik, agar tidak berpotensi menjadi besar.
Untuk meredam konflik, terang Luthfi, Polda Jateng menyiapkan strategi cooling system.
Dalam strategi ini, Polda Jateng membentuk kelompok Cipayung yang isinya kumpulan berbagai organisasi kemahasiswaan. Ketika terjadi konflik, anggota organisasi kemahasiswaan ini yang mengambil peran untuk mendinginkannya.
Artikel Terkait
Songsong Pemilu 2024, Komnas HAM Kawal Nilai-Nilai HAM. Cek, Dengan Cara Apa?
Pilpres Sudah Masa Pendaftaran Calon, Berikut Ini Jadwal Kampanye Pemilu 2024 yang Perlu Diperhatikan
Selayang Pandang RSPAD Gatot Soebroto, RS Tempat Tes Kesehatan Bakal Pasangan Capres-Cawapres Pemilu 2024
Demi Kelancaran Pemilu, Data dan Informasi Intelijen Perlu Disinergikan
Pemilu Tinggal 3,5 Bulan lagi, Perekaman E-KTP untuk Pemilih Pemula Terus Digenjot