Penyebaran Cacar Monyet Sudah Keluar Jakarta, DPR Desak Pemerintah Gencarkan Sosialisasi

GRAHAMEDIA.ID - Penyebaran penyakit monkeypox atau cacar monyet semakin meningkat bahkan sudah keluar Jakarta.

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena menilai Pemerintah kurang gencar melakukan sosialisasi terkait penyakit zoonosis langka yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox tersebut.

Menurutnya selama ini pemahaman masyarakat tentang cacar monyet masih kurang, sehingga penyebarannya semakin meningkat

Ia meminta pemerintah melalui kementerian/lembaga terkait, mengantisipasi kejadian ini dengan serius.

“Sosialisasi terkait dengan penyakit ini untuk orang bisa paham itu masih kurang. ini yang perlu kita pertegas kita perkuat lagi ke depan," kata Melki dikutip dari TV Parlemen, Kamis 2 November 2023.

Baca Juga: Putusan MK Soal Batas Usia Capres Cawapres Injak-injak Konstitusi, Masinton Pasaribu Usulkan Hak Angket

"Sehingga kesehatan lebih intensif lagi bersama dinkes dan berbagai pihak terkait untuk mensosialisasikan tentang bagaimana memahami penyakit ini, pencegahan, maupun pengobatannya nanti," sambungnya.
 
Melki mengingatkan, semua pihak tidak boleh lengah terhadap munculnya penyakit-penyakit menular.

Penguatan sosialisasi kepada masyarakat sangat penting, agar masyarakat dapat mengantisipasi dan mencegah penularan dengan baik.

Baca Juga: PBNU Serukan Warga NU Galang Donasi untuk Palestina, Termasuk Sisihkan Dana Infaq Jumat

Menurut  Melki, kampanye atau sosialisasi oleh pemerintah terkait dengan penyakit cacar monyet saat ini kurang intensif.

"Jadi jangan sampai nanti dia meledak makin banyak makin susah kita tanggulangi apabila kita tidak mencegahnya dengan baik," jelasnya.

Senada, Anggota Komisi IX Darul Siska mendorong pemerintah agar memasifkan sosialisasi kepada masyarakat.

Baca Juga: Memilih Kipas Angin untuk Menghilangkan Gerah? Kenali Dulu Jenisnya

Selain mengirim pesan kewaspadaan terhadap penularan penyakit cacar monyet, sosialisasi tentang cara pencegahannya juga penting disampaikan.

Apalagi kata Milki, saat ini masyarakat menghadapi tahun politik menuju hari kampanye dan pemungutan suara pemilu 2024.

"Apalagi sebentar lagi mau pemilu kan orang takut TPS, takut mau ikut mendengarkan sosialisasi berbagai kampanye yang akan dilaksanakan oleh peserta pemilu yang akan datang," terangnya.***