PBNU Siap Gelar R20 ISORA Senin Depan, 30 Pemuka Agama Seluruh Dunia Akan Hadir

GRAHAMEDIA.ID - Ketua Pelaksana R20 International Summit of Religious Authorities (ISORA) Ahmad Ginanjar Sya’ban menyampaikan perhelatan yang mempertemukan pemuka agama tersebut telah mencapai tahap persiapan yang matang.

“Persiapannya alhamdulillah, meskipun kita harus kerja cepat, karena Ketum (Ketua Umum PBNU) memandatkan untuk digelarnya acara ini itu kurang dari sebulan,” kata Ahmad Ginanjar Sya'ban, Kamis 23 November 2023.

“Tinggal kita mematangkan persiapan untuk penyambutan. Lebih ke persiapan hari H acaranya, kalau untuk konfirmasi para pembicara, para undangan, lalu Presiden sendiri secara komunikasi sudah selesai,” tambahnya.

Dosen Fakultas Islam Nusantara Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) itu mengatakan, sejauh ini komite telah mendapatkan komitmen dari sejumlah partisipan baik dalam maupun luar negeri untuk berpartisipasi dalam inisiatif R20 ISORA yang akan dihelat di Hotel Park Hyatt Jakarta, pada Senin 27 November 2023.

Baca Juga: Baznas Serahkan Rp10 Miliar Kepada PBNU Untuk Beasiswa Pendidikan Tinggi

Ia mengungkapkan, 30 partisipan pembicara dari luar negeri sudah terkonfirmasi hadir.

Mereka diantaranya dari Timur Tengah, Eropa, Amerika, termasuk dari Asia dan dari ASEAN.

Pihak kepanitiaan, lanjutnya, juga sudah mempersiapkan protokol penyambutan.

Selain itu, Ginanjar menyebut persiapan untuk undangan domestik telah dikirim kepada para tokoh agama di Indonesia, tokoh organisasi masyarakat, termasuk para aktivis, pemikir, penulis, dan dari PBNU sendiri akan terlibat dalam forum tersebut.

“Yang diundang 150 orang, 30 dari luar negeri, kemudian 40 sampai 50 dari dalam negeri, kemudian sebagian dari PBNU,” ujarnya.

Baca Juga: LAZISNU PBNU Melalui AWC Distribusikan Ribuan Liter Air Minum dan Ribuan Paket Bahan Pokok ke Gaza

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PBNU itu mengungkapkan, R20 ISORA merupakan platform dan gerakan internasional dari para pemuka dan tokoh agama-agama besar di dunia untuk menyerukan perdamaian dan kehidupan manusia yang lebih harmoni.

“Ini sebagai bagian dari gerakan dan gagasan serta inisiatif yang terus berkelanjutan, ini sebagai lanjutan dari inisiatif sebelumnya, ada ASEAN IIDC, Muktamar Internasional Fiqih Peradaban, R20,” katanya.

“Ini menjadi semacam suara yang terus bergaung, menanamkan kesadaran kepada seluruh umat manusia, khususnya kepada umat beragama tujuannya adalah agar terciptanya perdamaian dan koeksistensi damai manusia di masa depan,” imbuh Ginanjar.