Senin, 22 Desember 2025

AICIS 2024 Hasilkan Semarang Charter, Inilah 9 Pesan dan Isinya

Photo Author
- Minggu, 4 Februari 2024 | 10:21 WIB
Plt Rektor UIN Walisongo Semarang saat Piagam Semarang (Semarang Charter) di Semarang, Sabtu, 3 November 2024 (kemenag.go.id)
Plt Rektor UIN Walisongo Semarang saat Piagam Semarang (Semarang Charter) di Semarang, Sabtu, 3 November 2024 (kemenag.go.id)

GRAHAMEDIA.ID - Gelaran Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) 2024 yang digelar di Kota Semarang menghasilkan sembilan poin kesepakatan yang tertuang dalam Piagam Semarang (Semarang Charter).

Piagam Semarang tersebut dideklarasikan pada saat Closing Ceremony AICIS ke-23 tahun 2024 di Hotel Padma Kota Semarang, Sabtu, 3 Februari 2024 malam.

Pada acara tersebut, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana hadir bersama Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI Ali Ramdhani, Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah Mustain Ahmad, dan Sekjen Kemenag RI sekaligus Plt Rektor UIN Walisongo Semarang.

Baca Juga: Sambut Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, Kementerian Agama Siapkan Materi Khutbah dan Ceramah Bersifat Moderat dan Perkuat Keberagaman Umat


Adapun isi Semarang Charter yang dirumuskan dalam AICIS ke-23 itu meliputi :

1. Keyakinan, tradisi, dan praktik keagamaan di seluruh dunia begitu kaya, beragam, dan tidak bisa ditafsirkan secara monolitik, sehingga masing-masing perlu mengenali dan menghormati keragaman ini sebagai sumber kekuatan dan pemahaman dalam merespons krisis kemanusiaan.

2. Dalam menghadapi krisis kemanusiaan akhir-akhir ini, komunitas agama-agama harus bersama-sama memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat untuk meringankan penderitaan, membangun solidaritas, dan menciptakan keadilan dan kesetaraan.

3. Ajaran agama harus ditafsirkan dan diterapkan dengan cara-cara yang sejuk dan moderat untuk melindungi martabat setiap individu, sehingga diperlukan advokasi untuk menjaga hak asasi manusia dan keadilan sosial di setiap elemen kehidupan manusia.

4. Untuk menghindari sedikit mungkin terjadinya konflik sosial, ekonomi, bahkan politik, para pemimpin dan lembaga agama harus secara aktif terlibat dalam dialog antar agama dan kepercayaan, menghindari sentimen agama, membina pemahaman, dan kerja sama yang utuh sebagai jembatan empati antar sesama umat manusia.

Baca Juga: Kementerian Agama Telah Terjemahkan Mushaf Al-Quran dalam 26 bahasa Daerah, Salah Satunya Bahasa Melayu Ambon

5. Menyadari hubungan yang tidak bisa dilepaskan antara agama, kemanusiaan, dan lingkungan, dibutuhkan komitmen untuk mempromosikan segala praktik berkelanjutan yang berkontribusi pada pengelolaan lingkungan hidup dan kesejahteraan planet serta penghuninya.

6. Masifnya kejahatan dan kebrutalan terhadap sesama manusia akhir-akhir ini, komunitas agama-agama dan keyakinan berkomitmen dan kerja yang nyata dalam memberikan bantuan kemanusiaan kepada mereka yang terdampak untuk meringankan penderitaan dan mempercepat pemulihan mereka tanpa memandang agama dan keyakinannya.

7. Komunitas agama-agama dan keyakinan berkomitmen untuk melakukan pemberdayaan dan penguatan yang berkelanjutan bagi masyarakat tanpa memandang agama dan keyakinan guna menghindari berulangnya konflik.

8. Untuk menjauhkan diri dari sentimen dan provokasi yang dapat merusak hubungan sosial antarsesama umat manusia, komunitas agama-agama dan keyakinan perlu mempromosikan penggunaan teknologi secara bijak dalam rangka menghindari eskalasi konflik yang semakin meningkat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: A Fauzi

Sumber: kemenag

Tags

Artikel Terkait

Terkini

 Jawa Tengah Siap Sambut Nataru, Inilah Kesiapannya

Minggu, 21 Desember 2025 | 16:40 WIB

Terpopuler

X