Senin, 22 Desember 2025

Duh, 185.662 Rumah Tangga Belum Teraliri Listrik, Meskipun Tren Penjualan Listrik di Indonesia Terus Naik

Photo Author
- Rabu, 21 Februari 2024 | 15:59 WIB
ilustrasi listrik padam (https://klikpositif.com)
ilustrasi listrik padam (https://klikpositif.com)

GRAHAMEDIA.ID - Tren penjualan dan jumlah pelanggan tenaga listrik di Indonesia terus mengalami pergerakan yang positif.

Melansir laman resmi Kementerian ESDM pada Rabu, 21 Februari 2024, data penjualan listrik menunjukkan peningkatan penjualan menjadi 285,23 TWh pada tahun 2023 dari penjualan sebesar 270,82 TWh pada tahun 2022.

Dengan kata lain, terdapat peningkatan sebesar 14,41 TWh atau 5,32 persen dari tahun sebelumnya.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Havidh Nazif, saat menjadi pembicara pada kelas online di depan 89 mahasiswa Gerilya Academy, Selasa (20/2).

Havidh menuturkan, meskipun mengemban tanggung jawab yang besar dalam memenuhi kebutuhan listrik masyarakat di seluruh Indonesia, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan ESDM optimis dapat mencapai target-target yang telah ditetapkan.

Baca Juga: Antisipasi Listrik Padam Saat Musim Hujan, Barang-barang ini Mungkin Kamu Butuhkan

Berbagai langkah strategis ditetapkan dalam upaya pemenuhan rasio elektrifikasi dan rasio desa berlistrik di Indonesia mencapai 100 persen, meskipun kondisi geografis dengan karakteristik topografi yang beragam menjadi tantangan tersendiri dalam pemerataan penyediaan tenaga listrik.

"Hingga akhir tahun 2023, masih terdapat 185.662 rumah tangga yang tersebar di 140 desa yang belum teraliri listrik," kata Havidh.

Desa-desa tersebut terkonsentrasi di Pulau Papua, kecuali bagian Papua Barat. Oleh sebab itu, target 100 persen rasio elektrifikasi dan rasio desa berlistrik menjadi tugas yang tidak mudah.

Havidh menjelaskan, bahwa dalam rangka mencapai 100 persen, pemerintah sudah menghitung resources yang dibutuhkan dari sisi jaringan, pembangkit, dan dari sisi biaya sebagai investasi yang untuk bisa melistriki desa-desa ini.

"Upaya pemenuhan rasio elektrifikasi membutuhkan biaya sebesar Rp22,08 triliun hingga tahun 2025 dengan alokasi pembiayaan sebesar 75,66 persen untuk perluasan jaringan," kata dia.

Sebab, aksesibilitas dan jarak antara sumber energi dengan beban yang cukup jauh.

Baca Juga: Keseringan Beli Token Listrik? Cobalah 5 Cara Menghemat Listrik Prabayar ini!

"Mengingat terdapat lokasi yang sangat sulit untuk dijangkau, turut dianggarkan Alat Penyalur Daya Listrik (APDAL) dan Stasiun Pengisian Energi Listrik (SPEL) pada beberapa titik, khususnya di wilayah Papua", terang Havidh.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: A Fauzi

Sumber: ESDM.go.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

 Jawa Tengah Siap Sambut Nataru, Inilah Kesiapannya

Minggu, 21 Desember 2025 | 16:40 WIB

Terpopuler

X