Klinik Pratama Rawat Inap PKU Muhammadiyah Randublatung Launching Pelayanan JKN-KIS

Menurutnya, kesehatan menjadi hak rakyat. Sehingga tidak boleh rakyat yg sakit tidak mendapatkan pelayanan kesehatan. Harus mendapatkan pelayanan kesehatan dengan baik.

Pelayanan kesehatan ini harus dicover oleh negara, harus disediakan dan negara harus hadir. Untuk itu dirinya selaku anggota Komisi X terus mendorong upaya itu.

Sehingga Blora bisa mencapai target UHC (universal Health Coverage)

"Keberadaan klinik Pratama PKU Muhammadiyah Randublatung ini penting dan semoga bisa memberikan akses yang mudah dalam pelayanan kesehatan, karena akses layanan ini persoalan yang sangat besar," terang Edy Wuryanto yang akan melenggang lagi ke Senayan.

Kepala BPJS Kesehatan Kantor Cabang Pati Wahyu Giyanto juga menyampaikan harapan agar setelah menjadi mitra BPJS dengan menerima pasien BPJS.

Baca Juga: Anak Yatim, Piatu, dan Difabel Tersenyum Gembira, Ada Apa ya?

Tantangan kedepan tidaklah mudah, sebisa mungkin merekrut masyarakat yang banyak. Sehingga bisa berkontribusi dalam pencapaian UHC di Blora.

"Kemudahan layanan harus diperhatikan, cepat dan tidak manual, layanan yang terbaik harus diberikan oleh Klinik Pratama PKU Muhammadiyah Randublatung," pesannya.

Bahkan Wahyu Giyanto meminta kepada masyarakat tidak segan-segan memberikan laporan jika ada layanan dari fasilitas kesehatan yang berbelit-belit.

"Ada layanan yang berbelit-belit bisa disampaikan kepada BPJS," pintanya.

Adanya pelayanan pasien BPJS ini diharapkan semakin membuat perkembangan Klinik Pratama PKU Muhammadiyah Randubaltung lebih baik.

Selama ini layanan kesehatan telah diberikan kepada masyarakat, tetapi belum tercover BPJS.

Jika sebelumnya belum bisa melayani pasien BPJS maka sejak hari ini, pasien BPJS sudah bisa kita layani, hal ini tentu akan memudahkan bagi masyarakat.

Baca Juga: Banjir Kepung Kota Semarang, Tim SAR Ungsikan Ratusan Warga

"Mulai hari ini pasien atau masyarakat yang memiliki BPJS akan terlayani," ujar Kepala Klinik PKU Muhammadiyah Randublatung dr. M Fariz Wafaul Ahyar