Senin, 22 Desember 2025

Pengawasan Keamanan Pangan Serentak di 35 Kabupaten/ Kota di Jawa Tengah, Inilah Hasilnya

Photo Author
- Jumat, 16 Agustus 2024 | 11:08 WIB
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah, Dyah Lukisari saat  uji sampel pangan di Kota Semarang (Diskominfo Jateng)
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah, Dyah Lukisari saat uji sampel pangan di Kota Semarang (Diskominfo Jateng)

GRAHAMEDIA.ID  - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melakukan pengawasan keamanan pangan serentak di seluruh kabupaten/ kota di Jawa Tengah, Kamis (15/8/2024).

Kegiatan tersebut merupakan salah satu rangkaian peringatan Hari Jadi ke-79 Provinsi Jawa Tengah 2024.

Pengawasan dilakukan oleh masing-masing dinas terkait di 35 kabupaten/ kota dengan menguji sampel pangan segar, baik sayuran maupun nonsayuran. Hasilnya, masih ada yang mengandung pestisida dan bahan kimia yang berbahaya jika dikonsumsi.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah, Dyah Lukisari menuturkan, uji sampel pangan segar tersebut dilakukan untuk memastikan keamanan pangan di Jawa Tengah.

“Dalam rangka Hari Jadi Jateng yang ke-79 tahun ini, kami menggelar pengawasan keamanan pangan di 35 kabupaten/ kota,” ujarnya, seusai membuka kegiatan di Kecamatan Ngaliyan.

Uji sampel tersebut, papar Dyah, dilakukan dengan cara mengambil sampel pangan segar, yang beredar di pasar-pasar tradisional di masing-masing kabupaten/ kota, kemudian hasilnya dilaporkan secara daring.

“Dari 35 kabupaten/ kota, masih ditemukan pangan yang mengandung pestisida dan bahan kimia yang lain,” lanjutnya.

Dengan temuannya itu, pihaknya akan mengambil langkah penanganan dengan menggandeng dinas ketahanan pangan kabupaten/ kota. Yakni, melakukan penelusuran di hulu atau produsen.

“Kami akan terus berkoordinasi dengan dinas kabupaten/ kota, untuk menggalakkan edukasi, sosialisasi, dan tindaklanjut uji laboratorium, untuk mengetahui kuantitatif apakah itu di bawah atau di atas BMR. Dan tak kalah penting adalah penelusuran, agar bisa melakukan edukasi di tingkat hulu. Karena ini ambilnya dari pasar dan produsen,” terang Dyah.

Menurutnya, sosialisasi dan edukasi penting dilakukan kepada produsen, agar bisa memproduksi pangan yang ramah terhadap lingkungan, dan membatasi penggunaan pestisida, sesuai dengan ketentuan.

“Kami langsung berkoordinasi dengan kabupaten/ kota untuk menangani mulai dari hulu,” tambah Dyah.

Selain dinas terkait, pihaknya juga akan menggandeng Satgas Keamanan Pangan, agar penanganan dapat dilakukan secara efektif.


“Satgas keamanan pangan juga kami gandeng, agar nantinya penanganam semakin baik,” katanya.

Baca Juga: Gerakan Pangan Murah di Purbalinga Siap Sasar 133.450 Masyarakat Kurang Mampu

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: A Fauzi

Sumber: Jateng Prov

Tags

Artikel Terkait

Terkini

 Jawa Tengah Siap Sambut Nataru, Inilah Kesiapannya

Minggu, 21 Desember 2025 | 16:40 WIB

Terpopuler

X