Senin, 22 Desember 2025

Melalui Naskah Lakon "Manitis", Verry Khoerul Mizan Menangi Kendal Lakon Award 2024. Hadiahnya Unik

Photo Author
- Minggu, 27 Oktober 2024 | 19:03 WIB
Penggagas Kendal Lakon Award (KLA) 2024, Heri Condro Santoso memberikan penghargaan kepada pemenang di halaman Perpustakaan Kendal pada Minggu (27/10) (Dokumen Panitia KLA 2024)
Penggagas Kendal Lakon Award (KLA) 2024, Heri Condro Santoso memberikan penghargaan kepada pemenang di halaman Perpustakaan Kendal pada Minggu (27/10) (Dokumen Panitia KLA 2024)

Inspirasi Hadiah Hewan Ternak


Pertimbangan jenis hadiah untuk para pemenang ini pun tidak main-main dan sembarangan. Penyelenggara punya alasan “kreatif” untuk menyerahkan hadiah yang “tak biasa”.

Salah satu inisiator KLA, Sigit Susanto, mengatakan, hadiah ini terinspirasi dari cerita fabel, novelet “Die Verwandlung (Metamorfosis)” karya Franz Kafka dan novel “Animal Farm” karya George Orwell.

Kafka mengangkat tema fabel karena meyakini hubungan antarmanusia semakin terpenjarakan. Satu sama yang lain tidak saling mendekat, sebaliknya justru menjauh. Untuk itu manusia ada kerinduan berdekatan dengan binatang.

Jika Kafka mengubah tokoh Gregor Samsa menjadi kecoak raksasa, sebaliknya Orwell membuat cerita hewan peliharaan yang berbicara satu sama lain, bahkan berontak kepada pemiliknya (manusia).

“Berangkat dari dua cerita fiksi sastrawan dunia itu, kami tak hanya menyukai cerita fabel, tapi ingin binatang itu hadir secara riil sebagai kenang-kenangan para pemenang,” jelas Sigit, salah satu penggagas KLA.

Ia berharap, tradisi memberikan hadiah berupa binatang terus berlanjut dan ke depan akan lahir banyak cerita fabel, mencintai alam sekitar termasuk binatangnya,” tandasnya.

Apresiasi atau hadiah, menurut Sigit, tidak harus uang berjumlah besar seperti sayembara menulis yang digelar institusi Pemerintah ataupun swasta.

Terlebih lagi, Kendal merupakan wilayah tropis dan kaya dengan alam pertanian yang luas, sehingga hewan peliharaan ini tak kekurangan pakan.

“Sastra tidak harus dimaknai sebagai sebuah yang mewah dan mahal, bisa pula dengan memanfaatkan hewan peliharaan di sekitar kita. Ini juga sebagai upaya keseimbangan alam disaat persoalan lingkungan yang makin mengkhawatirkan,” ujarnya. (***)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: A Fauzi

Sumber: GRAHAMEDIA.ID

Tags

Artikel Terkait

Terkini

 Jawa Tengah Siap Sambut Nataru, Inilah Kesiapannya

Minggu, 21 Desember 2025 | 16:40 WIB

Terpopuler

X