Samsul menyebutkan, tidak hanya persolaan menara, tetapi sejumlah titik bangunan masjid saat ini mengalami kebocoran yang cukup parah yang mengakibatkan ketidaknyamanan para jamaah ketika beribadah.
"Bahkan terpaksa ditempat pasolatan kami pasang ember untuk menampung air hujan dari atap yang bocor," tandasnya.
Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang Alexander Gunawan Tribiantoro mengatakan sejak dua hari terakhir ini angin kencang melanda Ungaran.
Baca Juga: Kotabaru Yogyakarta: Dari Kawasan Cagar Budaya ke Episentrum Gaya Hidup Modern
Tidak hanya di Ungaran, BPBD Kabupaten Semarang menyusuri wilayah Kabupaten Semarang hingga Kecamatan Kaliwungu angin kencang ini menyeluruh.
"Pagi ini ada empat titik yang dilaporkan. Mulai dari rumah dengan atap hilang karena angin, pohon tumbang hingga menara masjid yang ambruk. Angin kencang ini menyeluruh di semua kecamatan," kata Alex.
Mengutip laporan dari BMKG akhir januari diperkirakan akan terjadi cuaca ekstrem di wilayah Kabupaten Semarang, higga puncaknya terjadi di Februari. Untuk itu pihaknya mengimbau masyarakat agar tetap waspada.
Baca Juga: 39 Kejadian Bencana Landa Jateng Selama Januari 2025, Masyarakat Diminta Tetap Waspada
Berkaitan dengan menara masjid Al Mabrur Alex mengatakan saat ini timnya sudah mengevakuasi menara dan menurunkan menara, bekas menara yang ambruk ditutup dengan terpal untuk sementara waktu.
"Proses evakuasi selesai pukul 10.30 WIB, kita akan monitor situasi kedepannya terhadap 3 menara lainnya. Kami minta Takmir untuk melakukan pengecekan, pungkasnya.(sm)
Artikel Terkait
Tim SAR Sisir Sungai Welo, Cari Korban Hilang Terakhir Tanah Longsor Petungkriyono Pekalongan
Wamen PKP Fahri Hamzah Apresiasi Pengelolaan Rumah Khusus Kedungsari di Kota Magelang. Simak Alasannya!
Begini Cara Jitu Mengatasi Spandek Berkarat
Intip Inspirasi Desain Rumah Minimalis 1 Lantai Yang Bakal Tren di Tahun 2025
Operasi SAR Longsor Petungkriyono Pekalongan Ditutup, Begini Kejelasan Nasib Korban Hilang Teguh Imanto