Senin, 22 Desember 2025

Pemprov Jateng Bakal Kaji Ulang Kegiatan Study Tour

Photo Author
- Senin, 12 Mei 2025 | 16:10 WIB
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin (Humas Pemprov Jateng)
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin (Humas Pemprov Jateng)

 

 GRAHAMEDIA.ID -  Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bakal mengkaji ulang plus dan minus kegiatan karya wisata (study tour) yang diselenggarakan oleh sekolah-sekolah di wilayahnya.

Walaupun sebelumnya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sempat mengeluarkan kebijakan larangan kegiatan study stour di SMA, SMA, dan SLB di bawah naungannya.

 Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin mengatakan, aturan larangan untuk kegiatan study tour itu masih bisa dilakukan pengkajian ulang.

"Memang ini masih tarik ulur untuk dikaji ulang," kata Taj Yasin  usai menghadiri Istighosah Harlah NU ke-79, Halal bihalal, dan pelepasan calon jemaah haji tahun 2025 di Masjid Al Barokah Luboyo, Bumiayu, Kabupaten Pati, Senin 12 Mei 2025.

Menurut dia, kegiatan study stour ada nilai postifnya. Sebab, para siswa melakukan pembelajaran luar ruang dengan mengenal daerah lain. Pelajar juga bisa mengenal destinasi  wisata di kota atau provinsi lain yang selama ini belum diketahui.

Dalam membuat pengkajian itu, perlu melibatkan sejumlah Organisasi Pemerintah Daerah (OPD)

Pemprov Jateng seperti Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata, serta Dinas Perhubungan (Dishub).

Dalam waktu dekat, kata Taj Yasin, pihaknya akan menyiapkan strategi-strategi dalam perumusan kebijakan tersebut.  Misalnya di Dishub ada program edu-trip dengan memanfaatkan layanan bus Trans Jateng disepanjang koridor yang beroperasi. Kemudian Disporapar dapat mengemas pariwisata berbasis edu-wisata berkolaborasi dengan Disdikbud.

Pun demikian, kata Taj Yasin, kesiapan dan kelaiakan armada bus harus menjadi perhatian  banyak pihak. Baik pemerintah hingga biro perjalanan wisata, agar memastikan armada laik jalan. 

"Study tour harus betul-betul memerhatikan keselamatan anak-anak," katanya.
Menurut Taj Yasin, bila study tour dilarang total, maka dikhawatirkan akan berdampak pada menurunnya kegiatan ekonomi daerah.

"Utamanya pada sektor pariwisata, mulai dari usaha transportasi, penginapan/hotel, suvenir, serta usaha kecil mikro dan menengah (UMKM) juga bisa berkurang," katanya.

 Baca Juga: Intip, Rekomendasi 5 Destinasi Wisata Bertema Buddha untuk Libur Waisak 2025

Walaupun begitu, Taj Yasin menekankan, kegiatan study tour itu jangan sampai membebani kauangan orang tua murid.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: A Fauzi

Sumber: GRAHAMEDIA.ID

Tags

Artikel Terkait

Terkini

 Jawa Tengah Siap Sambut Nataru, Inilah Kesiapannya

Minggu, 21 Desember 2025 | 16:40 WIB

Terpopuler

X