GRAHAMEDIA.ID – Menjelang puncak ibadah haji, yaitu wukuf di Arafah pada Kamis 9 Dzulhijjah 1446 atau 5 Juni 2025, jamaah haji asal Kabupaten Semarang yang tergabung dalam Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) Istiqomah memanfaatkan waktu untuk mendalami nilai-nilai sejarah dan peradaban Islam di Kota Makkah Al Mukaromah.
Ziarah ini dilakukan pada Senin, 2 Juni 2025 atau bertepatan dengan 6 Dzulhijjah 1446 H.
Rombongan jamaah bersama pembimbing ibadah mengunjungi sejumlah situs bersejarah di Makkah, antara lain Masjid Sajaroh (Masjid Pohon), Masjid Kucing, Masjid Jin, dan Pemakaman Ma'la Al Ghorqot.
Di Pemakaman Ma'la, jamaah laki-laki yang berjumlah 86 orang dan dipimpin oleh muthawif Ustaz Hanif serta pembimbing KBIHU, Drs. H. Agus Gunawan, mengunjungi makam istri pertama Nabi Muhammad SAW, Sayidah Khadijah binti Khuwailid.
Sosok Sayidah Khadijah dikenal luas sebagai simbol keteguhan, keikhlasan, dan pendukung utama dakwah Rasulullah SAW pada masa awal kenabian.
“Ziarah ini menjadi momen spiritual untuk mengenang perjuangan dan keteladanan para tokoh Islam, khususnya Sayidah Khadijah, yang memberikan seluruh harta dan pengorbanannya untuk mendukung risalah Rasulullah,” ujar H. Agus Gunawan.
Baca Juga: Tebing Beton Tahan Getar Segera Dibangun, Longsoran di Bancar dan Wirasaba Akan Ditangani
Selain makam Sayidah Khadijah, jamaah juga berziarah ke makam sejumlah ulama besar asal Indonesia yang dimakamkan di Ma'la, seperti KH. Maimun Zubair, tokoh Nahdlatul Ulama asal Sarang, Rembang, Jawa Tengah yang wafat pada 2019 saat menjalankan ibadah haji.
“Nama KH. Maimun Zubair tidak asing lagi di telinga umat Islam Indonesia. Ketokohan beliau sebagai ulama kharismatik sangat melekat di hati masyarakat,” tambah H. Agus Gunawan.
Jamaah juga menyempatkan diri untuk berziarah ke makam KH. Muslih, pengasuh Pondok Pesantren Futuhiyyah Mranggen, Kabupaten Demak, yang wafat di Makkah dan dimakamkan di lokasi yang sama.
Ziarah dilanjutkan ke makam ulama besar asal Banten, KH. Imam Nawawi Al Bantani, yang dikenal luas karena karya-karyanya dalam bidang keilmuan Islam yang hingga kini dipelajari di berbagai pondok pesantren.
Kunjungan ziarah ditutup dengan mengunjungi makam Sayidah Asma binti Abu Bakar, putri sahabat Abu Bakar Ash-Shiddiq.
Baca Juga: 69 Ribu Tanah Wakaf di Jateng telah Tersertifikat, Taj Yasin Minta Sisanya Dipercepat
Dalam sejarah hijrah, Sayidah Asma dikenal karena peran pentingnya mengantar makanan dan air secara sembunyi-sembunyi kepada Rasulullah SAW dan ayahnya yang bersembunyi di Gua Tsur, meski di bawah ancaman pengejaran kaum Quraisy.
Artikel Terkait
Fahri Hamzah: Rumah Subsidi Perlu Sesuai Standar SDGs
Tips Cerdas Merawat Dinding Batu Alam, Dijamin Tetap Awet
Mengenal Perbedaan SHMSRS dan HGB Sarusun, Bukti Kepemilikan pada Rumah Susun
Simak!, Kebiasaan Kecil di Rumah yang Berpengaruh Terhadap Mental Health Bagi Penghuninya
Pemprov Jateng Mulai Galakkan Program Mageri Segoro untuk Kembalikan Ekosistem Pesisir