Senin, 22 Desember 2025

Catat Tanggal Mainnya, Pengerjaan Hybrid Sea Wall Demak Ditarget Mulai Oktober 2025. Bisa Atasi Rob

Photo Author
- Jumat, 27 Juni 2025 | 05:50 WIB
Banjir rob mengepung Desa Sayung, Kecamatan Sayung, Demak (Humas Pemprov Jateng)
Banjir rob mengepung Desa Sayung, Kecamatan Sayung, Demak (Humas Pemprov Jateng)

GRAHAMEDIA.ID - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menargetkan pembangunan Hybrid Sea Wall (tanggul laut) di Kabupaten Demak dimulai pada Oktober 2025.

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin dalam rapat Penanganan Banjir Rob Kabupaten Demak di ruang kerjanya pada Rabu, 25 Juni 2025 sore.

Rapat tersebut melibatkan ahli dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Demak, dan dinas-dinas terkait.

Rapatnya membahas mengenai pembagian tugas pokok fungsi (tupoksi), mulai dari pematangan rancangan desain, penentuan lokasi titik koordinat, perizinan, sosialisasi masyarakat, lelang pekerjaan, dan lain-lain.

"Ahamdulillah finalisasi sudah ketemu. Insyaallah akan bisa segera dikerjakan. Juli-September 2025 mulai dari pematangan desain hingga penyelesain penentuan titik koordinat pekerjaan. Pemkab Demak bertugas sosialisasi kepada masyarakat," kata Taj Yasin usai rapat.

Ia berharap, pekerjaan fisik bisa dimulai pada Oktober 2025. Adapun penganggarannya dari pemerintah pusat.

Dengan estimasi anggaran awal Rp1,7 triliun untuk Hybrid Sea Wall, kata Taj Yasin, diharapkan mampu memperpanjang tanggul laut. Mulai dari sepanjang garis pantai Sayung, Demak, hingga Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara.

Dikatakannya, pekerjaan Hybrid Sea Wall juga direncanakan menjadi proyek multiyears (tahun jamak). Dengan harapan, pekerjaan lebih teliti, matang, dan berdampak maksimal.

"Saya berharap pada tahun depan 2026, pekerjaan Hybrid Sea Wall bisa selesai. Iya sekitar 20-30 km panjangnya," ucap sosok asal Kabupaten Rembang itu.

Lebih lanjut, Taj Yasin berharap, pembangunan ini ada dukungan dari masyarakat, demi menyelamatkan Demak dari banjir.

Baca Juga: Pemprov Terus Lakukan Berbagai Upaya Atasi Rob Demak, Besok Taj Yasin Akan Ikut Istighosah di Depan Polytron

Tim Pengendalian Banjir dan Rob Jateng Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Undip Semarang, Denny Nugroho Sugianto mengatakan, konsep Hybrid Sea Wall yang akan digarap merupakan langkah konkret kerja antara Pemprov Jateng dan Perguruan Tinggi (PT).

Dikatakannya, Undip telah melakukan riset pada konsep tersebut sejak 2012, di Timbulsloko, Kecamatan Sayung, Demak. Hybrid Sea Wall memadukan penggunaan beton ringan berupa kelontong, untuk menahan gelombang laut di sisi utara dan menahan sedimentasi di sisi selatannya.

Dari sedimentasi tersebut, tanaman bakau atau mangrove akan ditanam, dan ditumbuhkembangkan. Selanjutnya, vegetasi mangrove dan ekosistemnya akan menjadi perisai alami yang akan menahan rob.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: A Fauzi

Sumber: GRAHAMEDIA.ID

Tags

Artikel Terkait

Terkini

 Jawa Tengah Siap Sambut Nataru, Inilah Kesiapannya

Minggu, 21 Desember 2025 | 16:40 WIB

Terpopuler

X