Menurutnya, kelanggengan Haul Akbar tak lepas dari arahan dan motivasi pimpinan pusat tarekat, demi keberkahan majelis.
Mauidhoh hasanah disampaikan oleh Habib Jindan bin Novel. Dalam ceramahnya, ia mengingatkan pentingnya mengikuti jejak para guru dan ulama salaf.
“Itulah jalan yang ditempuh para guru kita, seperti Kiai Usman, Kiai Asrori, yang mengikuti jejak Syekh Abdul Qodir Al-Jailani, para auliya, para shalihin, hingga jalannya Nabi Muhammad SAW,” tuturnya.
Habib Jindan mengutip QS Al-Kahf ayat 12 yang artinya “Kami menceritakan kepadamu (Nabi Muhammad) kisah mereka dengan sebenarnya”.
Ia juga menegaskan pentingnya sanad dalam meriwayatkan kisah para wali.
“Sanad adalah bagian dari agama. Tanpa sanad, orang bisa bicara semaunya. Ceritakan manaqib berdasarkan sumber yang jelas dan jangan pernah mengarang,” pesannya.
Baca Juga: Menebar Mimpi Anak-Anak Sekolah Kawasan Hutan Jati
Acara turut dihadiri Katib Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah KH Muhammad Muzammil, serta tokoh-tokoh ulama lainnya.
Gelaran haul ditutup dengan doa bersama, memohon keberkahan dan ridha Allah SWT bagi umat dan bangsa.(*)
Artikel Terkait
Akses Hunian Terjangkau untuk ASN: Pemkab Purbalingga Dorong Pemanfaatan KPR FLPP
Arpus Semarang Ajukan Karya KH Sholeh Darat Jadi Memori Kolektif Bangsa
Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji UIN Walisongo, WALI Tekankan Dimensi Ukhrawi
Harapan Satu Satunya Untuk Sekolah Ditengah Keterbatasan
Danantara Fasilitasi Sinergi Pertamina–PLN: Langkah Serius Menuju Ketahanan Energi Nasional