berita

Kementerian Kesehatan Bantah Nyamuk Wolbachia adalah Rekayasa Genetika, Penyebarannya Untuk Menekan DBD

Sabtu, 18 November 2023 | 17:56 WIB
ilustrasi nyamuk Bill Gates atau nyamuk Wolbachia (kemkes.go.id)

 

GRAHAMEDIA.ID - Belum lama ini di media sosial dihebohkan dengan penyebaran nyamuk Bill Gates atau nyamuk Wolbachia di Indonesia.

Dinamakan nyamuk Bill Gates karena konon proyek pengembangan nyamuk ini berkaitan dengan Bill Gates. Belum ada bantahan mengenai klaim ini.

Nyamuk ini diisukan akan menjadi penyebab pandemi baru. Bahkan, ada narasi nyamuk ini menularkan genetik LGBT.

Hal ini menimbulkan pro kontra dan kekhawatiran di tengah masyarakat.

Bahkan, terbaru ada juga masyarakat yang menolak disebarnya nyamuk wolbachia di daerahnya.

Padahal, Kementerian Kesehatan kini tengah menerapkan inovasi teknologi wolbachia untuk menurunkan penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia.

Baca Juga: 5 Tanaman Ampuh Pengusir Nyamuk. Gampang Ditanam di Sekitar Rumah

Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemkes) RI, Sabtu 18 November 2023 merilis sebuah pernyataan resmi terkait rencana penyebaran nyamuk Wolbachia ini.

Menurut Kemkes RI, efektivitas teknologi wolbachia telah diteliti sejak 2011 oleh World Mosquito Program (WMP) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta.

Peneliti UGM Prof. dr. Adi Utarini MSc, MPH, PhD menegaskan, teknologi yang digunakan dalam pengembangan nyamuk Wolbachia bukan kategori dari rekayasa genetika.

Wolbachia sendiri adalah bakteri yang hanya dapat hidup di dalam tubuh serangga, termasuk nyamuk.

Wolbachia tidak dapat bertahan hidup di luar sel tubuh serangga dan tidak bisa mereplikasi diri tanpa bantuan serangga inangnya.

Baca Juga: Keunggulan dan Kekurangan Kipas Angin Sebagai Pendingin Udara. Ramah Lingkungan Hingga Bisa Mengusir Nyamuk

Halaman:

Tags

Terkini

 Jawa Tengah Siap Sambut Nataru, Inilah Kesiapannya

Minggu, 21 Desember 2025 | 16:40 WIB