Kepala Kantor SAR Semarang Heru Suhartanto mengungkapkan, kejadian bermula pada Sabtu sekitar pukul pukul 12.00 WIB, 10 mahasiswa yang tergabung dalam Mapakti (Mahasiswa Pecinta Alam Pancasakti) melakukan susur sungai di sekitar DAS kaligung.
Hal itu dilakukan sebagai persiapan untuk kegiatan UKM Mapakti yang akan digelar dalam waktu dekat ini.
Survei lokasi masih hingga sore hari, hingga menjelang senja saat melintas di tengah sungai, meraka dikejutkan oleh air bah yang datang secara tiba-tiba.
Kejadian tak terduga tersebut mereka panik, sebab tiba-tiba seluruh area sungai yang semula relatif kering tiba-tiba dipenuhi air yang mengalir sangat deras.
Baca Juga: Bantuan Kemanusiaan NU Peduli Palestina Tahap Kedua Jangkau 8 Ribu Warga Gaza
Kejadian tersebut dilaporkan ke layanan darurat Tim SAR Tegal untuk mendapatkan pertolongan.
"10 anggota Mapakti itu terjebak di tengah - tengah sungai Gung butuh pertolongan," kata Heru, dalam keterangan tertulisnya kepada Grahamedia.id, Minggu 26 November 2023.
Setelah mendapatkan panggilan darurat, Tim SAR gabungan langusng meluncur ke lokasi kejadian.
Upaya pertolongan tim SAR gabungan dilakukan dengan metode Throw melempar tali Karmantel untuk dibentangkan sebagai pegangan survivor.
Baca Juga: Pemilu 2024 Diyakini Mampu Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi
"Setelah upaya kurang lebih 1 jam, 10 survivor berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat sekitar pukul 17.50 WIB, selanjutnya korban dibawa ke Polisi Sektor Balapulang Kabupaten Tegal," imbuhnya
Pihaknya mengimbau masyarakat yang sedang beraktivitas di sungai untuk memakai alat keselamatan yang memadai, guna mengantisipasi kejadian tak terduga.***