berita

BNPB Laksanakan Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca dengan Menyemai Natrium Klorida. Bagaimana Caranya?

Minggu, 17 Maret 2024 | 13:35 WIB
Para petugas melakukan operasi modifikasi cuaca di langit jawa tengah (BNPB)

GRAHAMEDIA.ID- Pemerintah melakukan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) sebagai upaya penanggulangan bencana hidrometeorologi basah di wilayah Jawa Tengah bagian utara.

Melansir laman BNPB pada Minggu, 17 Maret 2024, Operasi TMC itu dilakukan pada Sabtu (16/3) hingga Rabu (20/3) mendatang.

Operasi TMC ini dilaksanakan atas koordinasi yang dilakukan oleh BNPB, brsama BMKG, BRIN, TNI AU, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan pihak-pihak terkait lainnya.

Pada operasi TMC pertama, telah dilakukan sebanyak tiga kali sortie penerbangan.

Pada tiap sortie, tim menyemai bahan Natrium Klorida (NaCl) sebanyak satu ton menggunakan pesawat jenis Cesna Grand Carravan berlogo BNPB dengan nomor lambung PK-SNG dari Lanud Ahmad Yani Semarang.

Sehingga total bahan semai untuk operasi TMC hari pertama ini adalah tiga ton.

Adapun sortie pertama dan kedua, pesawat yang dipiloti oleh Kapten Eggy ini mengudara dan menyemaikan bahan NaCl di atas langit perairan utara Jawa Tengah pada ketinggian jelajah 8.000 - 12.000 kaki.

Kemudian sortie ketiga, pesawat melakukan penyemaian di atas langit Kabupaten Tegal, Kabupaten Pemalang dan Kabupaten Pekalongan pada ketinggian jelajah 8.000-12.000 kaki.

Baca Juga: Banjir Melanda Sejumlah Wilayah Jawa Tengah, Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca Dilakukan Pada 16-20 Maret

Cuaca Ekstrem Masih Berpotensi Terjadi

Menurut rilis yang disiarkan oleh Kantor Meteorologi Kelas II Ahmad Yani Semarang, cuaca ekstrem yang ditandai dengan hujan intensitas sedang-lebat dan disertai petir serta angin kencang masih berpotensi terjadi di wilayah Jawa Tengah hingga Senin (18/3).

Sebelumnya, cuaca ekstrem yang melanda sejumlah wilayah kabupaten/kota di sepanjang Pantai Utara bagian tengah dan telah memicu terjadinya rentetan kejadian bencana seperti banjir, banjir bandang, angin kencang dan tanah longsor.

Selain cuaca ekstrem, BMKG juga menyatakan bahwa bencana tersebut turut dipengaruhi adanya gangguan dari atmosfer sejak Rabu (13/3), termasuk dampak tidak langsung dari kemunculan bibit siklon 91S, 94S dan 93P di Samudera Hindia wilayah selatan Indonesia.

Baca Juga: Antisipasi Banjir, Pemprov Jateng Upayakan Rekayasa Cuaca

Halaman:

Tags

Terkini

 Jawa Tengah Siap Sambut Nataru, Inilah Kesiapannya

Minggu, 21 Desember 2025 | 16:40 WIB