GRAHAMEDIA.ID – Hujan deras yang mengguyur wilayah Temanggung selama dua jam pada Selasa 17 Desember 2024 sore menyebabkan sebuah tebing di Desa Gunung Wuluh, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung longsor.
Material longsoran menimpa satu rumah warga di bawahnya, menyebabkan pemilik rumah, Sri Wahyuni (70), tertimbun longsor setebal dua meter.
Kejadian yang berlangsung sekitar pukul 15.10 WIB itu terjadi sangat cepat, sehingga korban tidak sempat menyelamatkan diri.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Semarang, Budiono, menjelaskan kronologi singkat peristiwa tersebut.
"Saat kejadian, korban sedang mencuci piring di belakang rumahnya. Korban diduga tidak menyadari tebing di belakang rumahnya longsor sehingga tidak sempat menyelamatkan diri," ujar Budiono.
Baca Juga: Bupati Tiwi Tegaskan Komitmen Purbalingga dalam Mendorong Kesejahteraan Penyandang Disabilitas
Begitu menerima laporan kejadian, Basarnas Pos SAR Wonosobo bersama tim SAR gabungan langsung bergerak menuju lokasi untuk melakukan upaya pencarian.
Namun, hujan deras yang masih berlangsung di lokasi kejadian membuat proses pencarian berjalan penuh tantangan.
Selain itu, tim SAR juga harus berpacu dengan waktu karena kondisi malam hari dan adanya risiko longsor susulan.
"Cuaca hujan menyulitkan tim SAR gabungan dalam upaya pencarian, tetapi kami tetap bekerja semaksimal mungkin karena situasi ini tidak bisa ditunda," kata Budiono.
Setelah berjam-jam berjibaku dengan cuaca ekstrem dan material longsoran, akhirnya sekitar pukul 20.30 WIB, tim SAR gabungan berhasil menemukan korban di belakang rumah, tepat di lokasi terakhir ia terlihat mencuci piring.
Sayangnya, korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Baca Juga: Mengintip Fenomena Rumah Kosong di Jepang yang Dijual Murah Meriah. Tertarik ?
Jenazah Sri Wahyuni langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk proses pemakaman. Budiono menyampaikan rasa terima kasih atas dedikasi semua pihak yang terlibat dalam operasi pencarian ini.