GRAHAMEDIA.ID - Perumahan di Indonesia dewasa ini banyak mengaplikasikan gaya atau gaya minimalis, baik fasad maupun material yang digunakan.
Gaya minimalis menjadi pilihan sebagian besar pengembang, karena banyak pasangan muda yang nyaman dengan hal-hal yang simpel dan praktis.
Minimalis bukan sekedar tampilan wajah bangunan saja, tetapi pada luas lahan sehingga perawatannya juga lebih praktis.
Konsep minimalis sebenarnya memiliki arti yang luas dan dapat diterapkan pada semua aspek kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: 5 Cara Membersihkan Gorden Kusam, Bisa Bersih Seperti Baru
Dalam dunia seni, Rego (2004) minimalis adalah pendekatan seni yang berfokus pada kesederhanaan.
Jika perspektif ini dikaitkan dengan gaya arsitektur, minimalisme berada dalam kelompok arsitektur modern dengan pendekatan kesederhanaan dan fungsionalitas dari sebuah bangunan atau form follows function – bentuk yang mengikuti fungsi (Sullivan, 1896).
Konsep minimalis lebih mengedepankan fungsi sebagai elemen paling penting dibandingkan estetika.
Artinya yang tidak memiliki fungsi penting, tidak akan digunakan dalam komponen pembentuk bangunan rumah tinggal.
Baca Juga: Desain Kamar Tidur Rumah Minimalis Sederhana dan Elegan
Tapi tahukah kita bahwa ternyata gaya bangunan minimalis berawal dari sebuah gaya hidup?
Gaya hidup minimalis sudah ada sejak tahun 1950 an yang berasal dari inspirasi kehidupan masyarakat Jepang di zaman edo.
Kemudian konsep hidup minimalis menjadi pembicaraan dengan figure terkenal Marie Kondo dan prinsip KonMari dari buku yang berjudul The Life-Changing Magic of Tidying Up.
Artikel Terkait
Intip, Tips Menata Rumah Minimalis Biar Nampak Luas. Mudah Diterapkan.
10 Aksesoris ini Bisa Ciptakan Rumah Minimalis Kian Manis
Intip, 8 Ide Desain Jendela Rumah Minimalis, dari yang Klasik Hingga Skylight
7 Jenis Pagar Tanaman Untuk Mempercantik Rumah Minimalis
Desain Kamar Tidur Rumah Minimalis Sederhana dan Elegan