GRAHAMEDIA.ID - Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) melaksanakan penandatangan perjanjian kerja sama (PKS) dengan 31 Bank penyalur dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Penyaluran Dana FLPP itu melalui Kredit Kepemilihan Rumah (KPR) Sejahtera bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Dari 31 bank tersebut, terdiri dari 17 bank konvensional dan 14 bank syariah.
Penandatangan PKS ini ditandatangani oleh Deputi Komisioner Bidang Pemanfaatan Dana Tapera, Ariev Baginda Siregar dengan Direktur dari 15 Bank penyalur FLPP secara luring dan sisanya secara daring.
Jika dibandingkan dengan jumlah bank penyalur FLPP tahun 2023, jumlah ini menurun, karena beberapa tidak memenuhi ketentuan dalam PKS.
“Realisasi penyaluran dana FLPP tahun 2023 tercapai sesuai target sebesar 229.000 unit dicapai lebih awal 13 hari dibandingkan dengan target FLPP pada tahun 2022 sebesar 226.000 unit," kata Komisioner Bp Tapera, Adi Setianto sebagaimana dilansir di laman tapera pada Jumat, 29 Desember 2023.
Dikatakan dia, pencapaian ini berkat kerja keras dari semua stakeholder, kenaikan harga tidak terlalu berpengaruh pada pencapaian target ini.
Lebih lanjut, Adi menyampaikan, tahun 2024 mendatang target yang harus dicapai sebesar 166.000 unit.
Namun sesuai arahan dari pemerintah target tahun depan ini berpotensi menuju ke 220.000 unit.
Tahun ini pihaknya sudah menyeleksi bank penyalur, karena yang belum menyalurkan di atas 100 unit tidak bisa bekerja sama tahun ini.
Baca Juga: BP Tapera Salurkan FLPP Untuk 229.000 unit Rumah senilai Rp26,32 Triliun. Berikut Rinciannya!
"Dan tahun depan jika kami temukan masih terdapat rumah yang belum siap huni saat akad, maka kami akan mengeluarkan sanksi bagi bank dan pengembang. Mekanisme pemutusan kerja sama dengan bank dan pengembang perumahan akan dilakukan secara bertahap,” tegas Adi Setianto.
Adapun bank-bank yang digandeng meliputi: