3. Gunakan Bonus dan Tunjangan untuk Menambah Dana Darurat
Tunjangan Hari Raya (THR), bonus tahunan, atau insentif kerja lainnya dapat menjadi sumber dana tambahan yang signifikan untuk menambah tabungan dana darurat.
Daripada digunakan untuk belanja konsumtif atau kebutuhan yang tidak mendesak, alokasikan sebagian atau seluruhnya untuk menambah tabungan renovasi.
Sebagai contoh, jika kamu mendapatkan bonus sebesar 10 juta Rupiah, masukkan langsung ke dalam tabungan dana darurat. Langkah ini akan mempercepat pencapaian target dan membuatmu lebih siap menghadapi kebutuhan renovasi di masa mendatang.
4. Manfaatkan Investasi untuk Pertumbuhan Dana Darurat
Selain menabung secara konvensional, kamu juga bisa mengandalkan investasi sebagai cara untuk mempercepat pengumpulan dana darurat.
Pilih instrumen investasi yang rendah risiko dan mudah dicairkan, seperti reksa dana pasar uang atau deposito berjangka.
Dengan investasi, dana darurat tidak hanya akan terkumpul, tetapi juga berpotensi tumbuh seiring waktu.
Namun, perlu diingat bahwa investasi harus disesuaikan dengan profil risiko dan jangka waktu kebutuhan renovasi.
Jika renovasi direncanakan dalam waktu dekat, pastikan investasi tersebut memiliki likuiditas yang tinggi, sehingga bisa segera dicairkan ketika dibutuhkan.
5. Kurangi Pengeluaran yang Tidak Perlu
Salah satu cara termudah untuk mempercepat pengumpulan dana darurat adalah dengan mengurangi pengeluaran yang tidak perlu.
Kebiasaan kecil seperti nongkrong di kafe, belanja online tanpa perencanaan, atau sering makan di luar dapat menggerus penghasilan tanpa disadari.
Alihkan uang yang biasa kamu keluarkan untuk hal-hal tersebut ke dalam tabungan dana darurat.
Sebagai contoh, jika kamu biasanya menghabiskan 500 ribu Rupiah per bulan untuk makan di luar, alokasikan uang tersebut untuk tabungan renovasi. Dengan begitu, dalam setahun kamu sudah berhasil menabung 6 juta Rupiah yang bisa digunakan untuk menambah dana darurat.