"Setelah ditanam ide itu seorang KH Abdul Chalim berpikir bahwa cinta tanah air juga sebagian dari iman. Itu bisa diketahui dari syair syair yang dibuat dalam bahasa Arab di awal tahun 1900-an," sambungnya.
Gubernur Khofifah mengatakan bahwa KH Abdul Chalim Leuwimunding juga turut berperan bagi bangsa Indonesia dengan mengimplementasikan lembaga pendidikan bernama Nahdatul Wathan atau kebangkitan bangsa.
Meskipun, kata dia, populernya lembaga tersebut di Nusa Tenggara Barat (NTB), sebenarnya pelembagaan itu sudah ada di Kota Surabaya.
Menurutnya, penting untuk segera menuliskan atau mencatat sejarah NU dan KH. Abdul Chalim Leuwimunding.
Baca Juga: Inspirasi Desain Interior Rumah Japandi Perpaduan Jepang dan Scandinavian, Minimalis dan Fungsional
Terinspirasi KH Wahab Chasbullah
Pada tahun 1913, KH Abdul Chalim Leuwimunding mulai belajar di Hijaz (Arab Saudi) dan diasuh langsung oleh KH Mahfudz Termas.
Dari perjalanan menimba ilmunya di Hijaz, KH Abdul Chalim dipertemukan dengan KH Wahab Chasbullah yang sama-sama menimba ilmu pada KH Mahfudz Termas.
Keduanya terpaut usia 10 tahun. Usia KH Abdul Halim saat itu 16 tahun, sedangkan KH Wahab Chasbullah 26 tahun.
Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PP Pergunu) Muhammad Al Barra memaparkan hal itu saat menyampaikan materi pada kegiatan Halaqah Pemikian dan Perjuangan KH Abdul Chalim Pendiri Nahdlatul Ulama, di Hotel Whiz Prime Darmo Surabaya, Senin 6 Juni 2023 lalu.
Baca Juga: Mengenal Desain Rumah Gaya Rustic Modern yang Bakal Tren di 2024
"Kemudian kenapa Mbah Chalim sangat terinspirasi dengan Mbah Wahab Chasbullah, karena Mbah Chalim menganggap bahwa Mbah Wahab Chasbullah adalah gurunya. Dikarenakan usianya terpaut 10 tahun," ujar Gus Barra sapaan akrabnya.
Mbah Chalim dikenal sebagai kiai yang mempunyai semangat yang tinggi terutama dalam menimba ilmu sehingga membawanya mudah berinteraksi di kancah internasional.
Apalagi, Hijaz saat itu menjadi rujukan ilmu pengetahuan dunia. Banyak pelajar datang ke sana.
Setelah sekian tahun menimba ilmu di Hijaz, Mbah Chalim memutuskan untuk kembali ke tanah air. Hal itu dikarenakan pecahnya perang dunia ke-2 pada tahun 1914 yang mengakibatkan kondisi global mulai tidak aman.
Artikel Terkait
Inilah Rumah Tokoh Nomor Satu Paling Berpengaruh di Dunia. Jika Mau, Anda Juga Mungkin Bisa Memilikinya.
Dari Resolusi Jihad KH Hasyim Asya'ari, Hari Santri Nasional, Tugu Pahlawan, Hingga Museum 10 November
Yeny Wahid Deklarasi Dukung Ganjar-Mahfud, Lagu "Yaa Lal Wathan" Menggema
Yenny Wahid: Mahfud MD Dibawa Gus Dur Untuk Menegakkan Hukum di Indonesia
MKMK Berhentikan Anwar Usman, Ini Respon Mahfud MD, Alissa Wahid Hingga Aiman Witjaksono
6 Tokoh yang Akan Bergelar Pahlawan Nasional, Ada Ratu Kalinyamat Jepara