"Mbah Chalim pulang ke kampung halamannya dan membantu abahnya yang menjabat di kawedanan saat itu yang membawahi banyak kecamatan," ujar Gus Barra.
Baca Juga: Cara Ampuh Mengatasi Atap Bocor Jelang Musim Penghujan
Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Mojokerto itu mengungkapkan bahwa pada saat itu para kiai ingin melahirkan generasi yang sadar akan penjajahan.
Menurutnya, kondisi saat itu banyak orang-orang yang belum menyadari sedang dijajah dikarenakan sudah berlangsung lama dan semua jabatan pemerintahan diduduki para penjajah.
"Untuk menyadarkan ini dapat dilakukan melalui jalur pendidikan. Maka Nahdlatul Wathan lahir untuk membangkitkan semangat generasi bangsa dan sadar akan penjajahan," ungkapnya.
Gus Barra mengungkapkan bahwa Mbah Chalim dikenal sebagai sosok kiai yang produktif dalam melahirkan karya-karya, bahkan terdapat 13 judul naskah dengan bentuk syi'ir.
Baca Juga: 6 Tokoh yang Akan Bergelar Pahlawan Nasional, Ada Ratu Kalinyamat Jepara
Sebagian ditulis dalam bentuk bahasa Arab-Indonesia dan sebagian lagi ditulis dalam bentuk Arab-Sunda.
"Dugaan saya, masih banyak naskah-naskah yang lain yang dikarang oleh Mbah Halim. Hanya saja pernah terjadi kebakaran yang sangat dahsyat dan keluarga saat itu kurang mengetahui pentingnya sebuah naskah sehingga banyak naskah yang hilang dan terkabar," jelas Gus Barra.
Tema-tema yang ditulis oleh Mbah Chalim dalam karyanya cukup beragam di antaranya fiqih, tasawuf, tauhid, perjuangan kemerdekaan dan nasionalisme.
Temuan itu diungkapkan oleh Gus Barra dalam disertasinya dengan judul Naskah Perjuangan Kiai Abdul Wahab Chasbullah: Edisi Teks dan Historiografi Nahdlatul Ulama.
Baca Juga: LAZISNU Salurkan Bantuan Tahap Kedua untuk Palestina Pekan Ini
Mbah Chalim merupakan sosok kiai yang piawai dalam menyampaikan informasi antar kiai. Bahkan pesan-pesan Mbah Hasyim Asy’ari untuk Mbah Wahab saat itu melalui Mbah Chalim terutama ketika awal berdirinya Nahdlatul Ulama.
Tiga kiai inilah mempunyai peran besar lahirnya NU dikarenakan komunikasi dan koordinasi antar kiai berjalan sangat baik.
"Mbah Wahab ketika ingin melakukan sesuatu selalu meminta izin kepada Mbah Hasyim termasuk ingin mendirikan sebuah organisasi. Nah, Mbah Chalim inilah yang bertugas menemui Mbah Hasyim untuk menyampaikan pesan Mbah Wahab. Begitu juga ketika Mbah Hasyim ingin menyampaikan pesan kepada Mbah Wahab, pesan tersebut disampaikan melalui Mbah Halim," tutup Gus Barra.
Artikel Terkait
Inilah Rumah Tokoh Nomor Satu Paling Berpengaruh di Dunia. Jika Mau, Anda Juga Mungkin Bisa Memilikinya.
Dari Resolusi Jihad KH Hasyim Asya'ari, Hari Santri Nasional, Tugu Pahlawan, Hingga Museum 10 November
Yeny Wahid Deklarasi Dukung Ganjar-Mahfud, Lagu "Yaa Lal Wathan" Menggema
Yenny Wahid: Mahfud MD Dibawa Gus Dur Untuk Menegakkan Hukum di Indonesia
MKMK Berhentikan Anwar Usman, Ini Respon Mahfud MD, Alissa Wahid Hingga Aiman Witjaksono
6 Tokoh yang Akan Bergelar Pahlawan Nasional, Ada Ratu Kalinyamat Jepara