Membangun kota bukan hanya tentang mengejar tren atau menciptakan daya tarik viral.
Ini lebih dari sekadar estetika; kota harus mampu mencerminkan identitas lokal dan menjadi ruang yang bermakna bagi masyarakat.
Mahditia Paramita, seorang ahli tata kota, mengatakan bahwa perencanaan kota di Indonesia masih perlu perbaikan besar, terutama dalam hal melibatkan masyarakat dan menerapkan ide-ide inovatif (Paramita, 2023).
Dengan pendekatan yang lebih inklusif dan berbasis pada identitas lokal, Bontang bisa memperbaiki kesalahan yang dilakukan dengan Patung Merlion dan menciptakan ruang publik yang benar-benar berarti.
Baca Juga: Kenali Fungsi Besi Beton dan Jenis-Jenisnya
Landmark yang sukses adalah yang dapat bertahan lama karena relevansi budaya dan fungsionalitasnya, bukan hanya karena tampilannya yang spektakuler atau kemampuannya menarik likes di media sosial.
Merlion Bontang mungkin telah menjadi simbol viral, tetapi tanpa identitas yang kuat dan relevansi lokal, patung ini akan kehilangan daya tariknya.
Sudah saatnya kota-kota di Indonesia, termasuk Bontang, merancang ruang publik yang tidak hanya indah, tetapi juga menyatu dengan kebutuhan dan keinginan masyarakatnya.***
Artikel Terkait
Jari Tertarik Mesin Penggiling, Karyawan di Tegal Jalani Operasi Darurat Setelah Evakuasi Dramatis
Pengembangan Kawasan Borobudur Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi
Masjid Agung Jawa Tengah di Magelang Akan Sajikan Pemandangan Candi Borobudur
Terapkan Gagang Pintu Klasik Biar Tampilan Rumahmu Menarik
Cara Memasang Kran Wastafel Tanga Bantuan Tukang. Dijamin Mudah