GRAHAMEDIA.ID - Siapa sangka, sebuah kawasan yang dulu dikenal kumuh dan tak tertata di bantaran Kali Code, kini telah bertransformasi menjadi wajah baru yang penuh warna dan daya tarik.
Kampung Jetisharjo, yang terletak di Kelurahan Cokrodiningratan, Kemantren Jetis, Yogyakarta, dulu dipenuhi rumah-rumah reyot dari kardus dan seng bekas.
Kini, kampung ini menjadi salah satu contoh sukses bagaimana penanganan kawasan kumuh yang melibatkan masyarakat dapat membawa perubahan signifikan.
Permukiman kumuh memang selalu menjadi tantangan besar bagi pemerintah kota, khususnya di daerah perkotaan yang padat.
Baca Juga: Urbanisasi di Jawa Tengah: Antara Peluang dan Tantangan
Kepala Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Yogyakarta, Sigit Setiawan, menyatakan bahwa Kota Yogyakarta masih memiliki 89,36 hektare kawasan kumuh yang perlu ditangani, dan Jetisharjo adalah salah satu dari sekian kampung yang telah berhasil berbenah.
Namun, kesuksesan penataan kampung ini tidak hanya datang dari intervensi pemerintah. Masyarakat Jetisharjo menjadi aktor utama dalam proses perubahan ini.
Pada tahun 2009, organisasi Pemerti Code didirikan untuk menjaga kelestarian Kali Code dan lingkungan sekitarnya.
Inilah awal mula gerakan yang mengubah wajah Jetisharjo menjadi destinasi wisata berbasis ekowisata.
Baca Juga: Jaringan Pipa Gas Bumi Cisem 2 Mulai Dibangun, Tunjang Distribusi dan Harga Gas Bumi
Pendekatan kreatif mulai diterapkan dengan memanfaatkan potensi lokal, seperti kegiatan susur sungai dan blusukan kampung yang menjadi daya tarik bagi para wisatawan.
Dengan adanya kegiatan Sekolah Sungai, masyarakat bersama-sama berkolaborasi untuk mengedukasi pengunjung tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan sungai.
Tidak hanya itu, Sekolah Sungai juga menjadi sumber penghasilan tambahan bagi masyarakat sekitar.
Banyak warga yang kemudian membuka homestay untuk wisatawan yang tertarik merasakan kehidupan di bantaran Kali Code.
Artikel Terkait
Pengembangan Kawasan Borobudur Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi
Masjid Agung Jawa Tengah di Magelang Akan Sajikan Pemandangan Candi Borobudur
Rekomendasi Destinasi Wisata Ramah Anak di Indonesia. Cek..Cek..!
Merlion Bontang, Potret Landmark yang Kehilangan Identitas Lokal
Transformasi Kawasan Kumuh Mrican: Solusi KemenPUPR Menghadirkan Permukiman Layak Huni di Sleman