Senin, 22 Desember 2025

Malioboro: Harmoni Sejarah, Budaya, dan Kehidupan Kota Yogyakarta

Photo Author
- Kamis, 16 Januari 2025 | 19:33 WIB
Jl Malioboro, Yogyakarta (thalita-rentcar.com)
Jl Malioboro, Yogyakarta (thalita-rentcar.com)

Pertemuan antara aktivitas pencari nafkah dengan aktivitas pejalan kaki berbaur menjadi aktivitas bernilai sosial dan ekonomi.

Didukung dengan keberadaan street furniture, kegiatan tersebut dapat berjalan dengan aman dan nyaman.

Baca Juga: Penduduk Miskin di Jateng Capai 3,4 Juta Orang, Turun Mencapai  9,58 Persen

Belakangan ini, konsep Malioboro sebagai Teras Budaya terus berkembang. Pedestrian Malioboro ditujukan menjadi ruang pedestrian non-mesin dan mengutamakan manusia sebagai pelaku utama untuk memanfaatkan ruang publik, contohnya pejalan kaki, andong, dan becak sebagai moda transportasi utama.

Selain itu, Jalan Malioboro direncanakan untuk menjadi koridor komersial, bersejarah dan budaya utama di Kota Yogyakarta.

Jalan Malioboro dan kawasan sekitar menjadi jalur komersial utama dengan fasad bangunan yang dirancang untuk memperkuat eksistensi koridor Malioboro yang bersejarah.

Karakter visual bangunan seperti ini menjadi memori kolektif masyarakat dan menjadi daya tarik utama wisatawan.

Baca Juga: Rumah Subsidi Harga Rp150 Jutaan di Blora, Unit Terbatas. Buruan Cek!

Tidak jarang, pertunjukan-pertunjukan budaya yang diadakan di depan bangunan-bangunan kuno memperkuat ciri dan karakteristik Malioboro.

Persepsi masyarakat terhadap Kawasan Malioboro, termasuk jalan dan pedestrian sangat beragam dan dinamis seiring dengan perubahan yang terjadi di kawasan ini.

Bagi masyarakat lokal, Malioboro dipandang sebagai jantung Kota Yogyakarta, karena Malioboro merupakan simbol dan wajah kota disertai dengan beragam aktivitas warga yang mewarnai lingkungan sekitar.

Namun, masyarakat merasa bahwa pengelolaan Kawasan Malioboro belum optimal, terlebih dalam menangani masalah kemacetan, kebersihan dan keberadaan pedagang kaki lima yang kadang tidak dapat diatur.

Baca Juga: Rumah Subsidi Harga Rp150 Jutaan di Blora, Unit Terbatas. Buruan Cek!

Bagi wisatawan, Kawasan Malioboro memiliki daya tariknya tersendiri, karena memiliki wisata budaya, sejarah, dan pendidikan yang berdekatan dengan wisata belanja.

Selain itu, bangunan-bangunan bercirikan arsitektur kolonial belanda berjajar di sepanjang pedestrian Jalan Malioboro menambah kesan syahdu kawasan ini.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: M.Syahrul

Sumber: GRAHAMEDIA.ID, perkim.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Melongok Penataan Kawasan Benteng Pendem Ambarawa

Selasa, 10 Juni 2025 | 11:41 WIB

Terpopuler

X