Malioboro merupakan destinasi ikonik di Kota Yogyakarta. Bagai jantung kota, Kawasan Malioboro menggabungkan wisata sejarah, pendidikan, belanja, dan kuliner dalam satu kawasan.
Kawasan Malioboro mengalami berbagai transformasi, mulai dari pusat perdagangan kolonial, hingga menjadi koridor budaya yang mengandung nilai sosial dan ekonomi.
Namun, dibalik keindahannya, Kawasan Malioboro juga menghadapi tantangan dalam pengelolaan, seperti kemacetan dan kebersihan.
Baca Juga: Di Tengah Ekonomi Tak Menentu, Begini Tips Mengelola Dana Darurat Untuk Keuangan Keluarga
Hal ini menghadirkan berbagai persepsi dalam masyarakat. Secara umum, masyarakat menganggap bahwa Malioboro merupakan identitas Kota Yogyakarta.
Dengan pengelolaan yang baik dan partisipasi aktif dari masyarakat itu sendiri, Malioboro berpotensi menjadi kawasan wisata yang lebih berkelanjutan dan berkualitas. (SM)
Artikel Terkait
Pahargyan Agung dan Kirab Pusaka: Ajang Edukasi Kebudayaan di Hari Jadi Kabupaten Purbalingga
Parade Keroncong: Merawat Tradisi di Hari Jadi Purbalingga
Relokasi Permukiman Bantaran Sungai Ciliwung di Kampung Pulo, Normalisasi atau Marginalisasi?
Meriah dan Penuh Warna: Pawai Budaya Rayakan Hari Jadi Ke-194 Kabupaten Purbalingga
Jembatan Rejosari: Dulu Bersabung Nyawa, Kini Nyaman Dilewati