singgah

Mengunjungi Wisma Perdamaian Semarang, Rumah Dinas Petinggi VOC Yang Masih Kokoh dan Bersih

Selasa, 31 Oktober 2023 | 15:13 WIB
Gedung Wisma Perdamaian di Kota Semarang nampak depan. Dulu digunakan oleh petinggi VOC. (instagram/semarang.heritage)

 

GRAHAMEDIA.ID - Bila kamu melintasi bundaran kawasan Tugu Muda, Kota Semarang, di sebelah barat ada bangunan megah warna putih, depannya tertulis Wisma Pedamaian.

Terletak di pusat kota di Jalan Imam Bonjol No 209 Semarang, Wisma perdamaian ini menempati lahan seluas 15.000 meter persegi, dengan total luas bangunan 6.500 meter persegi.

Mengunjungi Wisma Perdamaian, nampak bangunannya masih terlihat kokoh, lingkungannya juga masih terlihat bersih dan rapi.

Tak ayal, gedung yang dulu dengan nama De Vredestein (istana perdamaian) itu hingga kini masih digunakan untuk kegiatan-kegiatan warga.

Baca Juga: Masuki Pancaroba, BMKG Ingatkan Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem dan Bencana Hidrometeorologi

Melansir laman humas.jatengprov.go.id pada 31 oktober 2023,  Gedung Wisma Pedamaian yang dirancang oleh Nicholas Harting itu sebenarnya sudah banyak mengalami renovasi.

Pada medio abad ke-19, gedung itu masih berupa bangunan tunggal dua lantai yang berarsitektur klasik, dicirikan dengan adanya pilar pilar rangkap dengan kapitel berornamen dan bermotif bunga.

Menjelang abad ke-20, ditambahkan serambi bangunan di samping kanan dan kiri, serta atap diubah menjadi limasan penuh. Diduga pada saat itu courtyard ditutup.

Pada tahun 1940-an, ditambah serambi beratap pada bagian depan bangunan, serambi ini sekaligus sebagai balkon pada lantai duanya. Pada awal abad ke-20, bangunan samping dibongkar, kemudian ditambahkan tritisan/luifel gantung dengan rangka besi yang berpenutup seng.

Baca Juga: Manuskrip Puisi “Wanitaku” karya Wahyu Indah Puji Lestari Raih Kendal Puisi Award 2023

Tahun 1970-an ditambahkan lagi bangunan 2 lantai di bagian belakang dari kiri bangunan induk, yang kemudian digunakan untuk Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN).

Renovasi terakhir dilakukan pada tahun 1978, dengan mengganti luifel gantung menjadi plat dan konsol beton dengan banyak ornamen ukiran, serta mengganti daun pintu dan jendela dengan bahan baru, termasuk pula membuat tangga layang pada ruang depan.

Dibangunnya bangunan kantor pada sisi kanan bangunan utama yang mengadopsi bentuk bangunan induk yang bergaya kolonial itu dilakukan sebagai salah satu langkah pelestarian atau konservasi terhadap bangunan kuno Wisma Perdamaian.

Halaman:

Tags

Terkini

Melongok Penataan Kawasan Benteng Pendem Ambarawa

Selasa, 10 Juni 2025 | 11:41 WIB