GRAHAMEDIA.ID - Saat Seminar dan Sosialisasi Kalender Hijriyah Global Terpadu pada Jumat, 01 Desember 2023 di Universitas Muhammadiyah Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Maskufa menyatakan terdapat beberapa poin penting yang dapat disimpulkan dari narasi tentang penyatuan kalender Islam Internasional.
Menurutnya penerapan Kalender Islam Global merupakan amanat Muktamar Muhammadiyah ke-46 di Makassar tahun 2015. Dalam keputusan tersebut penerapan Kalender Islam Global ini masuk dalam kategori isu keumatan. Bunyi keputusan tersebut dapat dilihat di Tanfidz keputusan Muktamar Muhammadiyah Ke-47 Makassar halaman 117.
Poin penting tentang penyatuan kalender Islam Internasional ;
Pertama, umat Islam berdasarkan al-Qur'an adalah umat wahidah (umat yang satu). Setidaknya terdapat sembilan kali kata ini tertulis di dalam Al Quran.
Baca Juga: Abdul Mu'ti Tegaskan Muhammadiyah Netral-Aktif Dalam Pemilu 2024
Kedua, umat Islam terbagi dalam beberapa negara sebagai konsekwensi dari pembentukan negara bangsa. Umat Islam juga terbagi dalam beberapa kelompok dengan beragam pemahaman keagamaan, organisasi, dan budaya.
Ketiga, disparitas negara dan golongan merupakan rahmat sekaligus tantangan untuk mewujudkan kesatuan umat. Perbedaan tersebut menyebabkan terjadinya perbedaan dalam penentuan awal bulan dalam kalender hijriyah, terutama awal Ramadhan, Syawal, dan Zulhijjah.
Keempat, Muhammadiyah memandang perlunya adanya upaya penyatuan kalender Hijriyah yang berlaku secara internasional. Adanya kalender hijriyah yang bersifat unifikatif akan memberikan kepastian dalam pelaksanaan ibadah sekaligus menjadi acuan dalam bermuamalah.
Kelima, Unifikasi kalender Hijriyah itu meniscayakan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Baca Juga: Rumah Sakit PKU Muhammadiyah UNIMUDA Sorong, Jokowi Lakukan Groundbreaking
Selama kurun waktu 2015 - 2020, dalam menjalankan amanat Keputusan Muktamar ke-47 tahun 2015. terkait upaya penyatuan kalender Hijriyah yang berlaku secara internasional dan bersifat unifikatif, beberapa kegiatan yang dilakukan, yaitu:
Pertama, kepesertaan ketua MTT PPM dalam gelaran Konferensi Internasional tentang Penyatuan Kalender (International Hijri Calendar Unity Congress) di Istanbul Turki pada Pada tanggal 28-30 Mei 2016 M / 21-23 Sya'ban 1437 H yang menghasilkan rekomendasi penggunaan kriteria imkanur rukyat dalam penyusunan kalender hijriyah yang bersifat global.
Kedua, Seminar Nasional Kalender Islam Global “Pasca Muktamar Turki 2016” yang dihadiri Kerjasama antara Observatorium Ilmu Falak (OIF) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara dan ADFI di Aula Gedung Pascasarjana UMSU pada tanggal 29 Syawal-1 Zulkaidah 1437 /3-4 Agustus 2016.
Ketiga, Dialog Ormas Islam: Tanggapan terhadap Gagasan Unifikasi Kalender Islam Global pada tanggal 6 September 2019 diselenggarakan oleh MTT PPM bertempat di Auditorium Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Jalan Menteng Raya 62 Jakarta.
Pada pertemuan ini para wakil ormas yang hadir menyambut baik upaya mewujudkan kalender Islam global untuk kepentingan yang lebih besar.
Maskufa menuturkan bahwa Muhammadiyah berkhidmat untuk kepentingan keumatan, kebangsaan, kemanusiaan, dunia internasional (global), dan kemaslahatan masa depan umat manusia.
Artikel Terkait
Inovasi Pengelolaan Sampah, Muhammadiyah Kembangkan Bioreaktor Kapal Selam (BKS). Apa Itu?
Ada 3 Hasil Konsolnas, Salah Satunya Dana Pendidikan Abadi Muhammadiyah
Dua Buku Indonesia Menangkan Penghargaan Gourmand Awards di Riyadh
Wah PNS Semua Golongan Dapat Uang Makan dan Uang Lembur
Jelang Final Piala Dunia U-17, PLN Siapkan Pengamanan Listrik 5 Lapis di Stadion Manahan Surakarta