GRAHAMEDIA.ID - Presiden Joko Widodo melihat Indonesia yang memiliki 17 ribu pulau semuanya membutuhkan yang namanya infrastruktur. Adanya Infrastruktur maka konektivitas berupa jalan, pelabuhan, airport, semuanya dibutuhkan.
Infrastruktur dalam rangka penyediaan air dimulai dari bendungan, irigasi, dan juga infrastruktur yang berkaitan dengan pelayanan: rumah sakit, sekolah, pasar rakyat, semuanya juga dibangun oleh pemerintah, dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Hal itu disampaikan oleh Presiden saat memberikan sambutannya dalam acara Silaturahmi Presiden Republik Indonesia dengan Para Penggiat Infrastruktur dalam rangka Hari Bakti PU Ke-78 di Istana Negara, Jakarta pada Senin, 4 Desember 2023,
"Pemerintah telah membangun beragam infrastruktur baik berupa konektivitas jalan hingga infrastruktur pelayanan masyarakat," Ungkap Joko Widodo.
Baca Juga: Pembangunan Gedung dan Infrastruktur Masif, Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah Tumbuh 4,92 Persen
Selanjutnya, Presiden Jokowi menyebut bahwa pembangunan infrastruktur juga dapat menumbuhkan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru. Selain itu, infrastruktur juga memiliki fungsi untuk konektivitas sosial dan budaya.
“Infrastruktur itu juga mempersatukan. Karena ada airport, orang Aceh bisa langsung terbang ke Papua, dari Papua terbang ke Jawa, dari Jawa bisa terbang ke Kalimantan dan Sulawesi. Fungsinya, sekali lagi, juga mempersatukan,” imbuhnya.
Dengan infrastruktur yang baik tentu efisiensi biaya logistik ini sangat penting sehingga akan mempengaruhi daya saing investasi negara kita. Tidak mungkin investor datang kalau infrastruktur jelek.
Pembangunan infrastruktur yang telah dilakukan secara besar-besaran sejak tahun 2014 tersebut pun membuat daya saing Indonesia meningkat. Dalam IMD Global Competitiveness Index bidang infrastruktur, peringkat Indonesia meningkat dari 54 pada tahun 2014 mejadi peringkat 51 pada saat ini.
Baca Juga: Genjot Lapangan Kerja, Padat Karya Infrastruktur Permukiman Serap 51.891 Tenaga Kerja
“Artinya meningkat meskipun juga belum melompat. Kita kerja keras dalam bidang infrastruktur, betul-betul kerja keras. Perubahannya kelihatan, tetapi sekali lagi, peningkatan Global Competitiveness Index kita masih di angka 51, ya naik dari 54 ke 51,” ucapnya.
Kenaikan tersebut, ungkap Presiden, karena Indonesia membangun sejumlah infrastruktur antara lain 42 bendungan yang telah selesai, irigasi untuk 1,2 juta hektare lahan, jalan tol sepanjang 2.143 kilometer, jalan nasional sepanjang 5.700 kilometer, rumah sejumlah 8,2 juta melalui Program Sejuta Rumah, hingga pos lintas batas negara (PLBN) di sejumlah daerah.
“Tetapi kalau kita bandingkan dengan jalan tol yang ada di Tiongkok, kita ini total berarti hampir 3 ribu kurang dikit, 3 ribu kilometer. Jalan tol di RRT berapa Pak Menteri, ada yang tahu? 190 ribu kilometer," ungkap Jokowi.
Artikel Terkait
Biaya KPR di Luar Cicilan Saat Beli Rumah. Cek Apa Saja?
Ingin Tahu Rekam Jejak Caleg 2024? Kunjungi Situs Ini. Termasuk Ada Data Eks Koruptor
Komplek Wisata Religi Sunan Pojok, Awalnya Untuk Pertokoan
Masuk Musim Hujan, Distribusi Logistik Pemilu Perlu Diantisipasi